REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam pidatonya di Gedung Putih pada Rabu (6/12) secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal ini telah memicu kemarahan dunia dan menghambat proses perdamaian Palestina-Israel yang sedang diupayakan PBB.
Palestina telah puluhan tahun mengalami krisis kemanusiaan akibat aksi blokade yang dilakukan pihak Israel, pembangunan pemukiman ilegal hingga pemotongan jalur pendistribusian logistik telah membuat rakyat palestina hidup terkungkung.
Dompet Dhuafa (DD) sebagai lembaga kemanusiaan Indonesia mengutuk keras pengakuan Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Maka Dompet Dhuafa mendukung niat Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo untuk menggalang solidaritas dari negara Islam khususnya serta dari negara lain yang mendukung visi anti penjajahan.
"Dompet Dhuafa siap berpartisipasi aktif jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam bantuan kemanusiaan ke Palestina," kata Imam Rulyawan Direktur Utama Dompet Dhuafa dalam keterangan tertulisnya Jumat (8/12).
Pada Jum’at siang (8/12) ini, DD bersama aliansi muslim se Indonesia berkumpul kedutaan besar Amerika Serikat, di Jalan Medan Merdeka Selatan. Jakarta Pusat. DD menurunkan tim kesehatan dengan fasilitas ambulan serta pembagian konsumsi bagi para peserta aksi.
DD juga menggerakan tim Bersih Itu Sehat (BIS) dengan membantu dan meminimalisir sampah-sampah yang bertebaran saat aksi berlangsung. DD selalu bersama dan Peduli dengan Rakyat Palestina, bahkan setiap masalah kemanusiaan dimanapun berada di dunia. "Mari suarakan kemerdekaan Palestina, suarakan keadilan untuk rakyat Palestina. Viva Palestina," katanya.