REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Nurul Arifin mendukung sikap Presiden Joko Widodo yang mengecam sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal tersebut terkait dengan keputusan Trump yang berniat untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Palestina.
Dengan berfoto menggunakan cover Koran Republika berjudul Kami Bersama Palestina edisi Jumat (8/12), Nurul menyatakan keputusan Trump gegabah. "Trump yang bodoh dan melukai banyak umat," kata Nurul, Jumat (8/12).
Ia menganggap seharusnya Trump tidak melakukan hal tersebut. Bagi Nurul, sejarah yang semestinya dihargai tetapi malah dilecehkan oleh Trump. Nurul berpendapat Yerusalem tidak bisa dinyatakan begitu saja milik Israel. "Yerusalem kota suci milik peradaban dunia, bukan hanya milik Israel. Kembalikan Yerusalem sebagaimana seharusnya," ujar Nurul.
Keputusan Trump yang kontroversial tersebut menurutnya sama saja tidak menghargai nilai-nilai demokrasi. Dengan sikapnya itu, Nurul menegaskan Trump justru terlihat seperti antitesis dari negara adikuasa dan dianggap sebagai suhu dari negara demokratis itu.
Untuk itu, Nurul memastikan mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perdamaian di Timur Tengah. "Kita tidak boleh berhenti untuk mencoba mencapai kesepakatan perdamaian di wilayah tersebut, " kata Nurul.
Nurul melihat sikap Trump bisa mengganggu upaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Padahal, kata dia, AS semestinya bisa menjaga perdamaian bukan malah memulai konflik baru di tengah kondisi yang sudah cukup kondusif dan terjaga pada saat ini.
Nurul menyimpulkan saat ini yang dibutuhkan merupakan solusi perdamaian bukan pemicu konflik. Khususnyadi antara dua negara, Palestina dan Israel. "Bukan malah memicu mulainya konflik baru," tutur Nurul.