REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Ribuan orang Aljazair di seluruh negeri tersebut berpawai pada Jumat (8/12) untuk memprotes keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Semua pawai tersebut dimulai dari masjid, tempat setelah Shalat Jumat.
Tapi pemrotes dihalangi berpawai di Ibu Kota Aljazair, Aljir, karena aturan pemerintah sejak 2010 yang menyatakan kegiatan semacam itu akan mengganggu ketertiban umum.
Ratusan orang yang menantang peraturan pemerintah bentrok dengan polisi di beberapa permukiman, termasuk di pinggir selatan Aljier, kata media setempat, sebagaimana dikutip Xinhua, Sabtu (9/12).
Pemrotes juga berpawai di beberapa provinsi lain di Aljazair, sementara tak ada lapora mengenai bentrokan antara pemrotes dan polisi.
Pada Kamis, beberapa jejaring berita menyiarkan gambar yang memperlihatkan anggota parlemen marah melancarkan protes di luar Kedutaan Besar AS di Aljir dengan membawa spanduk yang bertuliskan "Yerusalem, Ibu Kota Palestina".