Senin 11 Dec 2017 05:47 WIB

Tentara Israel Tembaki Pendemo Palestina, Gaza Digempur

Rep: Kamran Dikarma, Umi Nur Fadhilah/ Red: Elba Damhuri
Demonstran Palestina melemparkan batu ke pasukan Israel selama bentrokan di Yerusalem al-Aqsa, di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron 29 September 2015.
Foto: REUTERS / Mussa Qawasma
Demonstran Palestina melemparkan batu ke pasukan Israel selama bentrokan di Yerusalem al-Aqsa, di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron 29 September 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT – Aksi-aksi unjuk rasa yang digelar warga Palestina untuk memprotes langkah sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel terus dilakukan. Korban-korban kian hari kian bertambah.

Di wilayah jajahan Israel di Hebron dan Betlehem, puluhan pengunjuk rasa, termasuk murid-murid sekolah, ditembaki gas air mata oleh pasukan Israel, Ahad (10/12). Tembakan itu membuat para pengunjuk rasa kesulitan bernapas.

Dilaporkan kantor berita Palestina, Wafa, para pengunjuk rasa memulai aksi di pengungsian al-Arroub, Hebron, Ahad. Mereka meneriakkan kecaman atas kebijakan pengakuan Yerusalem oleh AS dan rencana pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke kota suci tiga agama dunia tersebut.

Di penghujung unjuk rasa, situasi memanas ketika pasukan Israel menggunakan peluru karet dan granat gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa. Para prajurit Zionis mengejar para pengunjuk rasa hingga ke dalam Universitas Teknik Palestina di dalam pengungsian. Kericuhan serupa juga terjadi di pengungsian Aida di Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina mencatat, sebanyak 1.250 warga Palestina terluka akibat tindakan tentara Israel dalam berbagai aksi unjuk rasa yang digelar selepas Presiden Trump mengumumkan pengakuan pada Kamis (6/12). Aksi unjuk rasa digelar di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

“Sebanyak 150 terluka akibat terjangan timah panas,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ossama al-Najjar kepada Wafa, kemarin. dua pengunjuk rasa gugur ditembak tentara Israel, akhir pekan lalu.

Sehari sebelumnya, aksi demonstrasi di Yerusalem Timur juga berujung kericuhan, Sabtu (9/12). Pasukan Israel menembakkan granat setrum dan gas air mata kepada kerumunan demonstran di jalan tersibuk kota itu, Salah Eddin. Sedikitnya 13 warga Palestina ditahan dan 12 lainnya cedera dalam aksi saling dorong dengan pasukan Israel.

Salah satu warga Palestina yang ditahan adalah anggota Dewan Legislatif Palestina, Jihad Abu Zneid. Wartawan Aljazirah Alan Fisher melaporkan, serangkaian konfrontasi meletus setelah pasukan keamanan Israel memblokade sekelompok kecil pemrotes. “Penunggang kuda menggunakan cambuknya. Sungguh menakutkan bagi orang-orang yang berdiri, menyaksikan kuda ini melaju ke arah mereka,” ujar Fisher.

Ia menuturkan, para pemrotes bertekad tak akan menyerah menyusul pembubaran paksa itu. Para demonstran berkomitmen menyelamatkan ibu kota Yerusalem dan kedaulatan Palestina.

Di Gaza, warga Palestina yang tinggal di daerah blokade tersebut menyerang aparat Israel yang berjaga di perbatasan Gaza-Israel. Dua warga Palestina di Gaza dilaporkan gugur setelah Israel melakukan serangan udara. Serangan udara tersebut dilakukan sebagai respons Israel terhadap serangan roket yang ditembakkan pejuang Hamas di Gaza.

Aksi unjuk rasa yang digelar ribuan pengungsi Palestina di depan Kedubes AS untuk Lebanon di Beirut juga berakhir ricuh, kemarin. Situasi aksi yang mulanya damai menjadi tak terkendali selepas peserta aksi mencoba menerobos barikade dan melempari gedung Kedubes AS dengan batu.

Hal itu memaksa aparat keamanan membubarkan kerumunan massa dengan tembakan meriam air dan gas air mata. Massa pun seketika berhamburan. Beberapa peserta aksi harus dibopong karena mengalami sesak napas.

Lebanon adalah rumah bagi ratusan ribu pengungsi Palestina. Mereka meninggalkan tanah airnya sejak Israel mengokupasi tanah-tanah tempat tinggal mereka.

Di lain pihak, Israel yang mulai kewalahan dengan aksi-aksi belakangan meminta warga Palestina berhenti berunjuk rasa. “Harapan kami adalah segala sesuatu kembali tenang dan kita kembali ke jalan kehidupan normal tanpa kerusuhan dan tanpa kekerasan,” kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman, Ahad.

Avigdor Lieberman juga menyerukan untuk memboikot bisnis Arab di Wadi Ara selama demonstrasi masih dilakukan. “Saya akan menyerukan kepada semua warga Israel untuk berhenti pergi ke toko mereka, berhenti berbelanja, berhenti mendapatkan layanan,” kata Lieberman.

PENOLAKAN DUNIA

JAKARTA, INDONESIA

Massa PKS berkekuatan 5.000 orang menggelar aksi damai di depan Kedubes AS di Jakarta Pusat.

BEIRUT, LEBANON

Ratusan pengungsi Palestina bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di Kedubes AS.

LONDON, INGGRIS

Ratusan pengunjuk rasa, termasuk supermodel Bella Hadid berunjuk rasa di depan Kedubes AS.

BERLIN

Ribuan warga berunjuk rasa di depan Gerbang Brandenburg, dekat Kedubes AS.

TEHERAN, JERMAN

Ratusan warga meneriakkan "Matilah Israel" dan "Matilah Amerika" di jalan-jalan Teheran.

TORONTO, KANADA

Ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di depan Konjen AS dan meneriakkan "Bebaskan Palestina!"

AMMAN, YORDANIA

Sebanyak 20 ribu pengunjuk rasa memenuhi jalan-jalan memprotes Presiden AS Donald Trump sejak Jumat (8/12).

JALALABAD, AFGHANISTAN

Ratusan warga turun ke jalan-jalan mengutuk Presiden AS Donald Trump.

PARIS, PRANCIS

Ratusan aktivis pro-Palestina berunjuk rasa di Paris meminta pemerintah tegas menolak sikap Trump.

Sumber:republika/reuters/ap/antara

(Crystal Liestia Purnama, Pengolah: Fitriyan Zamzami)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement