Senin 11 Dec 2017 05:28 WIB

Gempa Susulan Terdeteksi Setelah Uji Coba Nuklir Korut

Rep: Farah Nabila/ Red: Endro Yuwanto
Lokasi Nuklir Korut
Lokasi Nuklir Korut

REPUBLIKA.CO.ID,  DOVER -- Dua getaran kecil yang terdeteksi pada hari Sabtu (9/12) dari Korea Utara (Korut) kemungkinan merupakan gempa susulan dari uji coba masif negara tersebut pada awal September 2017 lalu. Hal itu disebutkan oleh sebuah sumber dalam Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), seperti dikutip The Guardian, Senin (11/12).

Menurut USGS dan Lassina Zerbo, Sekretaris Eksekutif dari Organisasi Pelarangan Uji Coba Nuklir yang Komprehensif di Wina, Swiss. gempa susulan itu berkekuatan 2,9 dan 2,4 Skala Richter. Sebuah tweet dari Zerbo juga mengatakan, para analis telah mengkonfirmasi bahwa aktivitas tersebut adalah aktivitas tektonik.

USGS mengatakan gempa tersebut terjadi di sekitar lokasi uji coba nuklir Punggye-ri, lokasi Korut melakukan uji coba nuklir keenam dan terbesar pada 3 September lalu.

"Mereka mungkin melakukan relaksasi dari uji coba nuklir keenam," kata seorang pejabat perwakilan USGS tersebut. "Bila tes nuklir besar dilakukan, hal itu pasti akan menggerakkan kerak bumi di sekitar area tersebut, dan dibutuhkan beberapa saat agar benar-benar mereda. Kami sudah memiliki beberapa bukti dari mereka sejak uji coba nuklir keenam, lanjutnya.

Pyongyang mengatakan bahwa tes September adalah bom H, danp ara ahli memperkirakan bahwa pesawat itu 10 kali lebih kuat daripada bom atom Amerika Serikat yang jatuh di Hiroshima, Jepang, pada 1945 lalu.

Korut mengisyaratkan bahwa uji coba nuklir berikutnya bisa akan terjadi lagi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan pada bulan September lalu bahwa ia akan benar-benar menghancurkan Korea Utara jika mengancam Amerika.

Kendala lain yang mungkin dapat menghambat penggunaan Punggye-ri di Korut untuk tes adalah adanya gunung berapi terdekat, yakni Gunung Paektu. Gunung itu dianggap sebagai tempat suci oleh penduduk Korut. Letusan terakhirnya terjadi pada tahun 1903, dan para ahli telah memperdebatkan apakah pengujian nuklir dapat memicu reaksi lain.

Media resmi Korut juga melaporkan pada Sabtu (9/12), pemimpin nasional Kout Kim Jong-un telah mempertimbangkan Gunung Paektu dengan pejabat militer senior untuk menekankan visi militernya setelah menyelesaikan potensi kekuatan nuklir negara tersebut.

Kim menyatakan potensi kekuatan nuklirnya selesai setelahd ilakukannya uji rudal balistik terbesar Korut bulan lalu. Uji rudal balistik itu, menurut para ahli, menempatkan seluruh wilayah Amerika dalam jangkauannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement