REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Surat kabar terkemuka Cina, Senin (11/12), menyatakan laporan media Australia tentang campur tangan Cina di Australia adalah rasial dan paranoid, yang mengakibatkan perang kata.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull pada pekan lalu mengatakan ia menanggapi dengan sangat serius Partai Komunis Cina berusaha mencampuri urusan negaranya. Turnbull mengatakan kekuatan asing tersebut membuat usaha yang belum pernah terjadi dan semakin canggih untuk mempengaruhi politik di Australia dan dunia. Ia mengutip laporan mengganggu tentang pengaruh Cina.
Pemerintah Cina memprotes ucapan tersebut dan pada Senin, People's Daily milik komunis yang berkuasa meningkatkan serangan kata tersebut. Laporan di media Australia telah penuh dengan imajinasi, membuat serangan tak berdasar terhadap pemerintah Cina dan telah memfitnah pelajar dan warga Cina yang tinggal di Australia dengan serius, tulis surat kabar itu dalam sebuah komentar.
"Tipe paranoia histeris ini memiliki nada rasial, dan merupakan noda citra Australia sebagai masyarakat multikultural," kata People's Daily.
Tanggapan tersebut disiarkan dengan nama pena "Zhong Sheng", yang berarti "Suara Cina", yang sering digunakan untuk memberikan pandangan koran tersebut tentang kebijakan luar negeri.
Kekuatan lunak Cina telah mendapat fokus baru minggu lalu setelah seorang politisi dari Partai Buruh oposisi Australia diturunkan dari pemerintahan yang diketahui telah memperingatkan seorang pemimpin bisnis dan anggota Partai Komunis terkemuka di Cina teleponnya disadap petugas intelijen.
Pada Juni, Fairfax Media dan Perusahaan Penyiaran Australia melaporkan sebuah kampanye terpadu oleh Cina untuk menyusup ke dalam politik Australia untuk mempromosikan kepentingan Cina. Turnbull telah berjanji melarang sumbangan politik luar negeri untuk mengekang pengaruh eksternal dalam politik domestik.
Peope's Daily mengatakan Cina tidak berniat mencampuri politik Australia atau menggunakan kontribusi keuangan untuk mempengaruhi. Cina adalah mitra dagang terbesar Australia.
Kedua negara tidak memiliki permusuhan historis atau konflik kepentingan dasar di antara keduanya dan benar-benar dapat menjalin hubungan baik, tambahnya. Cina mendesak pemerintah Australia dan media menyingkirkan prasangka dan kefanatikan politik serta berpegang pada prinsip penggunaan fakta dalam menangani masalah hubungan dengan Cina.