REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Senin (11/12) waktu setempat mengecam ancaman Presiden Nicolas Maduro melarang partai oposisi berpartisipasi dalam pemilihan presiden tahun depan.
"Rakyat Venezuela berhak untuk mengekspresikan pandangan dan persetujuan mereka terhadap pemerintahan melalui proses demokrasi yang bebas dan adil yang terbuka untuk semua kandidat," kata departemen terebut dalam sebuah pernyataan.
Setelah tiga partai oposisi memboikot pemilihan wali kota pada Ahad, Maduro mengatakan pada Senin mereka harus dilarang berpartisipasi dalam pemilihan di masa depan.
Sebelumnya, Maduro mendapat banyak kritikan dari oposisi yang menyebutnya sebagai pemimpin diktator. Kritikan tersebut hingga memicu aksi unjuk rasa besar-besaran yang berujung kekerasan dan menimbulkan korban jiwa. Maduro didesak segera mengadakan pemilihan presiden.