Selasa 12 Dec 2017 11:05 WIB

AS Khawatir Korut Bangun Senjata Biologis

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
 Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengamati uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam.  (Reuters/KCNA)
Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengamati uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam. (Reuters/KCNA)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat Amerika Serikat (AS) khawatir program senjata biologis Korea Utara (Korut) diduga menimbulkan ancaman yang meningkat di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. The Washington Post melaporkan, analis meyakini rezim Korut bergerak mantap menuju pembuatan mesin penting yang bisa menghasilkan berton-ton mikroba.

Meskipun saat ini tidak ada bukti Pemimpin Korut Kim Jong-un telah memerintahkan produksi senjata, dikhawatirkan tentara angkatan darat AS dan Korsel akan ditargetkan dengan agen biologis jika terjadi perang. "Bahwa orang-orang Korut memiliki agen biologis itu sudah diketahui, dengan berbagai cara. Pertanyaannya adalah, mengapa mereka memperoleh materi dan mengembangkan sains, tapi belum menghasilkan senjata?" kata pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya.

Namun dia mengakui agen mata-mata kemungkinan tidak segera mengetahui karena kemampuan baru itu tertanam di dalam pabrik sipil yang menurut klaimnya membuat produk pertanian dan farmasi. "Jika dimulai besok mungkin kita tidak mengetahuinya. Kecuali jika kita cukup beruntung memiliki informan yang kebetulan berada di tempat yang tepat," ujarnya dikutip Telegraph, Selasa (12/12).

Badan intelijen AS dan Korsel juga meyakini Pyongyang telah bereksperimen dengan keturunan bakteri termasuk mikroba yang menyebabkan antraks, kolera dan pes. Analis juga menduga Korut telah memiliki virus cacar sejak pertengahan 1990-an.

Meskipun fokus masyarakat internasional adalah program nuklir, ancaman serangan senjata biologis dari Korut dipandang cukup serius oleh Pentagon. Pentagon memvaksin pasukan yang ditugaskan di Korea untuk paparan antraks dan cacar. Perencana militer menyimpulkan pemimpin Korut memilih menahan senjata biologis untuk saat ini. Namun juga dilaporkan Pentagon telah mempersiapkan pesawat AS dan Korsel untuk segera menyerang fasilitas kimia dan biologi yang dicurigai jika terjadi perang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement