Selasa 12 Dec 2017 14:48 WIB

Hadiri KTT OKI, Jokowi akan Galang Dukungan Bela Palestina

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko Polhukam Wiranto (ketiga kanan), Mensesneg Pratikno (kiri), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kanan), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (ketiga kiri), KSAD Jenderal TNI Mulyono (kedua kiri) dan KSAL Laksamana Ade Supandi (kanan) menyampaikan keterangan pers sebelum bertolak ke Turki di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (12/12).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko Polhukam Wiranto (ketiga kanan), Mensesneg Pratikno (kiri), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kanan), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (ketiga kiri), KSAD Jenderal TNI Mulyono (kedua kiri) dan KSAL Laksamana Ade Supandi (kanan) menyampaikan keterangan pers sebelum bertolak ke Turki di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendorong negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk bersatu mendukung dan membela Palestina. Upaya ini akan dilakukan Presiden saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI di Istanbul, Turki, Rabu (13/12) esok.

"Saya akan menyampaikan penolakan kita rakyat Indonesia atas pengakuan sepihak Amerika dan meminta negara OKI untuk membulatkan suara dan persatuan guna membela Palestina," tegas Presiden, saat memberikan keterangan pers sebelum bertolak ke Turki, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (12/12).

Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menyampaikan sejumlah langkah yang dapat dilakukan bersama untuk membela dan mendukung Palestina. Ia berharap, kehadirannya dalam konferensi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi upaya perdamaian dunia, khususnya penyelesaian sengketa antara Israel dan Palestina.

Pemerintah Indonesia mengecam tindakan Pemerintah Amerika Serikat yang mengakui secara sepihak Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Langkah Amerika ini dinilai dapat membahayakan proses perdamaian antara Palestina dan Israel. Karena itu, Indonesia mendorong negara-negara OKI untuk secara bersama dan tegas menolak keputusan Presiden Donald Trump tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement