REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gubernur New York, Andrew Cuomo menyampaikan bom yang dipakai untuk serangan pada Senin (11/12) adalah bom amatir. Bom pipa buatan rumahan ini meledak sebelum waktunya.
Kepada CNN, Cuomo mengatakan bom tersebut berkekuatan rendah dengan daya jangkau sempit. Meski demikian tiga orang dilaporkan terluka. Tidak ada korban kritis, termasuk pelaku.
Kepolisian telah merilis identitas tersangka sebagai Akayed Ullah (27 tahun). Ia telah ditangkap dan dalam proses penyelidikan. Bom diketahui menempel pada tubuhnya saat meledak. Saat ini ia dalam kondisi stabil.
Insiden ledakan terjadi pada jam sibuk pagi hari sekitar pukul 7.30 di terminal Port Authority. Bom meledak di area antara dua jalur subway ketujuh dan kedelapan di 42nd Street.
Polisi yakin bom hendak diledakkan di area yang lebih sibuk. Wali Kota New York, Bill de Blasio menyampaikan New York adalah tempat yang sangat strategis sehingga sangat mungkin jadi sasaran teror.
"Sudah jelas ini adalah upaya serangan teroris," kata dia dilansir di Sky News. De Blasio mengatakan hidup penduduk New York selalu dekat dengan subway yang menjadi sasaran serangan kemarin.
Kepolisian belum merilis secara resmi motif pelaku. Komisioner Kepolisian NY James O'Neill enggan menjelaskan saat ditanya jurnalis. "Dia memang sudah membuat pernyataan tapi kita tidak akan membicarakan itu sekarang," katanya.
Ullah adalah imigran asal Bangladesh. Ia merupakan permanent resident di AS. Ia tidak memiliki catatan kriminal baik di negara asalnya maupun di AS. Kunjungan terakhirnya ke Bangladesh dilakukan pada September lalu.
Sebelumnya, sumber kepolisian mengatakan aksi Ullah diinspirasi oleh ISIS. Namun ia tidak memiliki kontak langsung dengan kelompok teror tersebut.