Hanya akan ada satu maskapai yang terbang dari Darwin (Wilayah Utara Australia) ke Bali, setelah maskapai penerbangan AirAsia mengumumkan akan menghentikan layanan mereka di Darwin.
Rute Bali-Darwin akan dihentikan mulai 28 Januari 2018, dengan meninggalkan Jetstar sebagai satu-satunya maskapai yang melayani penerbang antara Darwin dan Bali. Dalam sebuah pernyataan, AirAsia mengatakan bahwa penghentian tersebut merupakan bagian dari rencana restrukturisasi yang lebih luas.
"AirAsia Indonesia akan menghentikan layanannya yang menghubungkan Bali dengan Darwin sebagai bagian dari restrukturisasi jaringan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional," kata perusahaan tersebut.
"AirAsia Indonesia ingin meminta maaf dengan tulus atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penghentian rute ini." Juru bicara tersebut mengatakan bahwa penumpang yang melakukan pemesanan setelah 28 Januari berhak mengubah tanggal perjalanan mereka, mendapatkan deposit atau pengembalian dana penuh.
Pemimpin Oposisi di Wilayah Utara Australia (NT), Garry Higgins, telah meminta Pemerintah NT untuk mengambil tindakan atas keputusan maskapai tersebut. "Pasar Indonesia menyajikan kesempatan unik bagi Wilayah ini untuk bisnis dan perdagangan, dan sangat penting kami memiliki akses langsung melalui penerbangan sebanyak mungkin," sebutnya.
"Sangat mengecewakan bahwa AirAsia telah memilih untuk menarik layanan langsungnya ke Bali dari Darwin.”
"Saya meminta Pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan AirAsia."
Keputusan itu terjadi ketika perwakilan pemerintahan setempat, termasuk Menteri Pariwisata NT -Lauren Moss, berada di Cina untuk mengamankan penerbangan langsung dari salah satu kota besar Cina, yakni Shenzhen, ke Darwin.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.