Rabu 13 Dec 2017 22:21 WIB

Tiba di ICEC Istanbul, Presiden Hadiri KTT OKI

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Elba Damhuri
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT luar biasa OKI di Istanbul, Turki, Rabu (13/12).
Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT luar biasa OKI di Istanbul, Turki, Rabu (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Rabu (13/12), menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang digelar di Rumeli Hall Ltfi Krdar International Convention and Exhibition Center (ICEC), Istanbul, Turki.

Tiba sekitar pukul 10.52 waktu setempat (WS) atau pukul 14.52 WIB, Presiden Jokowi hadir bersama sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan lainnya.

Dari siaran resmi Istana, sebelum memasuki ruang pertemuan, Presiden Jokowi beserta seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan serta delegasi yang hadir melakukan sesi foto bersama. Presiden Jokowi yang hadir menggunakan setelan jas berwarna biru dipadu dasi berwarna merah berada di barisan terdepan.

Tampak pula Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Jordania Abdullah II, Emir Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, hingga Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah juga berada dalam barisan tersebut.

Dalam KTT Luar Biasa OKI kali ini, Presiden Jokowi akan menyampaikan pesan terkait sikap Indonesia yang mengecam pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Selain itu di sela-sela KTT, Presiden Jokowi juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan.

Sore harinya, usai menghadiri KTT Luar Bisa OKI, Presiden Jokowi beserta rombongan akan langsung bertolak menuju Tanah Air dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement