Jumat 15 Dec 2017 08:53 WIB

AS Ajak Koalisi Global Lawan Iran

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Nikki Haley.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Nikki Haley.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengajak dunia global bersama-sama melawan Iran dan pengaruhnya di timur tengah. Negeri Paman Sam menyebut Iran merupakan akar dari semua masalah di kawasan tersebut.

Ajakan koalisi itu disampaikan perwakilan AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley. Dia menyampaikan hal tersebut sambil memperlihatkan sisa-sisa senjata rudal balistik buatan Iran yang disebut dipasok ke Houti di Yaman.
 
"Ini merupakan pelanggaran dari pernjanjian internasional yang diberlakukan terhadap Iran," kata Nikki Haley dalam sebuah konferensi pers di sebuah hanggar militer di dekat Washington DC seperti diwartakan Aljazirah, Jumat (15/12).
 
Nikki mengatakan, sisa-sisa senjata itu dikumpulkan dari serangan militer langsung kepada sekutu AS di kawasan tersebut. Dia melanjutkan, temuan itu menjadi bukti nyata dari penyebaran senjata ilegal Iran. Sebabnya, AS akan membentuk koalisi untuk menekan Iran dan semua perbuatanya.
 
Sementara, sisa-sisa persenjataan itu ditemukan dari rudal yang telah ditembakan oleh pemberontak Houti. Dia menjamin rudal tersebut benar-benar merupakan buatan, kiriman dan pemberian Iran kepada kelompok tersebut.
 
Iran segera membantah tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Melalui Twitter, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan bukti-bukti yang ditunjukan AS adalah sebuah kebohongan yang dibuat-buat.
 
"Ketika saya berbasis di PBB, saya melihat pertunjukan ini dan apa yang diemisikan," kata Zarif.
 
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan AS akan bekerja sama dengan sekutu-sekutu dan mitranya di Eropa untuk melawan kebijakan destruktif Iran. Ia menilai Iran bertanggung jawab atas kekacauan yang saat ini melanda Timur Tengah.
 
Selain mengerjakan program rudal balistik, Tillerson mengklaim, Iran pun memasok persenjataan kepada organisasi teroris dan ekstremis di kawasan. Salah satunya, kata dia, adalah Hizbullah.
 
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut Amerika Serikat merupakan musuh utama mereka. Pernyataan Khamenei itu diungkakan terkait perjanjian nuklir Iran pada 2015.
 
"Permasalahan Amerika adalah dengan bangsa Iran, sebabnya mereka adalah musuh utama. Kami tidak akan pernah menerima intimidasi mereka atas kesepakatan nuklir," ujar Khamenei.
 
Perjanjian 2015 ditujukan untuk mengurangi program nuklir Iran yang ditakutkan ditujukan untuk membangun senjata. Kesepakatan itu membuat sejumlah sanksi terhadap Iran dicabut.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement