Jumat 15 Dec 2017 18:19 WIB

75 Ribu Warga Suriah Pulang ke Rumah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
perbatasan turki dan suriah
Foto: press tv
perbatasan turki dan suriah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sekitar 75 ribu warga Suriah telah kembali ke rumah mereka di wilayah bekas peperangan di perbatasan yang sempat dikuasai ISIS dan kelompok Unit Perlindungan Rakyat (YPG). Turki telah menganggap YPG sebagai kelompok teroris, perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang.

"Sekitar 75 ribu saudara kita di Suriah telah kembali ke daerah tersebut, menetap, dan telah kembali ke kehidupan normal mereka," kata Perdana Menteri Turki Binali Yldrm, di Ankara, Jumat (15/12) seperti dikutip Hurriyet.

Tahun lalu Turki meluncurkan operasi Euphrates Shield, sebuah kampanye militer yang bertujuan untuk membersihkan ISIS dari wilayah perbatasan Turki-Suriah. Kekejaman ISIS membuat jutaan orang Suriah mengungsi dan ratusan ribu lainnya kehilangan nyawa.

"Banyak hal semakin membaik di Suriah dan perlahan kembali ke jalur semula. Dengan adanya operasi Euphrates Shield, kami telah membersihkan area seluas 2.000 kilometer persegi dari ISIS dan PKK (Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang)," ungkapnya.

Peperangan di Suriah dimulai dari demonstrasi anti-pemerintah, yang kemudian meningkat menjadi perang sipil yang menghancurkan selama enam tahun. Turki saat ini tercatat menampung 3,2 juta pengungsi Suriah, lebih banyak daripada negara-negara lain di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement