REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Upacara pemakaman Ibrahim Abu Thuraya digelar hari ini waktu Palestina. Thuraya adalah seorang pria yang kehilangan kedua kakinya dalam serangan rudal Israel pada 2008.
Sejak saat itu ia hidup dengan hanya setengah badannya. Sembilan tahun berlalu, pada Jumat lalu, ia tewas ditembak tentara Israel saat melakukan aksi di Jalur Gaza.
Thuraya adalah peserta aksi yang selalu hadir paling depan dengan kursi rodanya. Fotonya saat mengibarkan bendera Palestina tersebar di media sosial. Aksinya pada Jumat juga bukan yang pertama.
Kepergian pria 29 tahun ini pun ditangisi Palestina. Sekitar 3.500 demonstran turun ke jalan sebagai aksi protes atas kematiannya. Thuraya menjadi ikon baru atas kekejian Israel terhadap penduduk Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Abu Thuraya ditembak di perbatasan timur Kota Gaza. Jasadnya dibawa oleh para peserta aksi sepanjang jalan. Penembak pun diarak kerumunan.
Thuraya adalah satu diantara tiga korban yang ditembak pasukan Israel. Ia ditembak tepat di kepalanya. Dua orang lagi tewas di Tepi Barat. Petugas medis Palestina mengatakan 150 orang lainnya terluka.
Dilansir Guardian, Thuraya diwawancara media dua hari sebelum kematiannya. "Ini adalah tanah kami, kami tidak akan menyerah, Amerika harus menghapus deklarasi yang telah dibuatnya," kata dia.