REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Gereja Ortodoks Rusia menyampaikan Yerusalem tidak hanya milik Yahudi. Pada Sabtu (16/12), Departemen Patriarkat Moskow bagian Relasi Eksternal Gereja mengingatkan Yerusalem harus tetap jadi kota suci tiga kepercayaan.
Ketua Departemen, Metropolitan Hilarion of Volokolamsk mengatakan tidak ada yang boleh lupa Yerusalem tidak hanya milik Yahudi, tapi juga Islam dan Kristiani. "Yerusalem merepresentasikan tiga agama Tuhan yang bisa hidup bersama dalam damai dan keselarasan," kata Hilarion pada kantor berita Rossiya24.
Ia mengkritik keputusan Presiden AS Donald Trump karena memutuskan Yerusalem ibu kota Israel berdasarkan pandangannya saja. "Trump seharusnya tahu ini akan membuat keamanan wilayah tidak stabil," ujarnya.
Terbukti dengan aksi protes yang menjalar di seluruh penjuru dunia, tumpah darah di Palestina hingga membuat kegaduhan di PBB. Bahkan di Israel, sejumlah orang Yahudi menolak pernyataan Trump karena hanya akan membuat kondisi wilayah tak menentu.
DK PBB Siapkan Resolusi Yerusalem, tapi AS Mungkin Memveto