Senin 18 Dec 2017 07:24 WIB

Petinggi Gereja Yerusalem Bertemu Raja Yordania

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Raja Yordania Abdullah II.
Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Raja Yordania Abdullah II.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Delegasi petinggi gereja dari Yerusalem telah bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II. Mereka menyampaikan penolakan terhadap klaim Presiden AS, Donald Trump yang menyebut Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Pada Ahad (17/12), Kantor berita Yordania, Petra News melaporkan delegasi pendeta Yerusalem menyebut AS berupaya menjadikannya kota Yahudi. Raja Abdullah sepakat dan memberikan dukungan pada kelompok delegasi untuk mempertahankan Yerusalem.

Raja Abdullah merupakan penjaga kota suci Yerusalem yang merupakan rumah untuk Muslim dan Kristen. Ia menegaskan, dukungannya menjelang perayaan Hari Natal dalam acara di Situs Pembaptisan di Sungai Jordan.

"Kami mengecam setiap upaya meyahudikan Yerusalem atau menghapus identitas kearabannya," kata delegasi pendeta dalam acara tersebut. Petinggi gereja yang hadir di antaranya Uskup Apostolik Administrator Patriarkat Yerusalem Pierre Batista Pizzaballa, dan patriark Ortodoks Yunani di Tanah Suci, Kyrios Kyrios Theophilos III.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Anggota Organisasi Wakaf Islam. Organisasi yang berbasis di Yordania ini bertanggung jawab atas tempat-tempat suci umat Islam di Bukit Bait Suci di Kota Tua Yerusalem.

Peserta acara menegaskan, bahwa klaim Trump adalah ilegal, merusak perdamaian dan bertolakbelakang dengan kepercayaan Kristiani. Secara khusus delegasi berterima kasih pada keputusan konferensi OKI di Istanbul pekan lalu.

"Kita akan melanjutkan tugas bersejarah kita, yang sudah diemban sejak nenek moyang, Sharif Hussein bin Ali, untuk menjaga dan melindungi situs-situs suci di Yerusalem," kata Raja Abdullah.

sumber : Times of Israel
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement