REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan terima kasih melalui sambungan telepon kepada Presiden AS Donald Trump atas informasi yang diberikan CIA.
Menurut Putin, informasi yang diberikan CIA membantu dinas keamanan Rusia menggagalkan serangan di katedral Kazan St Petersburg. Dilansir di BBC, Senin (18/12), serangan tersebut diduga direncanakan akan dilakukan pada Sabtu.
Pernyataan Gedung Putih mengatakan teroris ditangkap sebelum serangan yang bisa menewaskan banyak orang. Putin mengatakan kepada Trump layanan khusus Rusia akan menyerahkan informasi mengenai ancaman teror ke AS.
Putin juga telah meminta Trump menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada direktur CIA dan para petugas yang terlibat. Pejabat keamanan FSB Rusia Alexander Bortnikov mengatakan telah menahan tujuh anggota pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan menangkap sejumlah besar bahan peledak, senjata dan literatur ekstremis.
Anggota pendukung ISIS tersebut berencana melakukan serangan bunuh diri di sebuah institusi keagamaan dan membunuh warga pada Sabtu. Kelompok tersebut sedang mempersiapkan ledakan yang menargetkan katedral dan tempat umum lainnya di kota kedua Rusia.
Bortnikov menerangkan pada April lalu sebuah ledakan di St Petersburg menewaskan setidaknya 13 orang. "Gerilyawan yang kembali dari Suriah menimbulkan ancaman nyata bagi Rusia. Layanan keamanan telah mencegah 18 serangan teroris pada 2017," katanya.
Badan intelijen AS, termasuk CIA, percaya Rusia mencoba mempengaruhi pemilihan presiden AS tahun lalu. Klaim ini telah ditolak oleh Kremlin. Seorang penasihat khusus sedang menyelidiki apakah tim pemenangan Trump melakukan kolusi.
Sementara Trump menyangkal berkolusi dengan Rusia. Dia mengatakan tentang pentingnya bekerja sama secara konstruktif.
Komunikasi antara kedua presiden tersebut menandai kedua kalinya komunikasi yang dilakukan dalam sepekan. Pada Kamis kedua pemimpin membahas Korea Utara. Menurut Gedung Putih, Trump mengucapkan terima kasih kepada Putin karena mengakui kinerja ekonomi Amerika. Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin sepakat kerja sama adalah hal positif yang dapat dilakukan.