Senin 18 Dec 2017 10:54 WIB

Unit Pembunuhan Selidiki Kematian Miliarder Kanada dan Istri

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ani Nursalikah
Miliarder Kanada Barry Sherman (75 tahun) dan istrinya Honey.
Foto: Reuters
Miliarder Kanada Barry Sherman (75 tahun) dan istrinya Honey.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Polisi Kanada mengonfirmasi unit pembunuhan telah mengambil alih penyelidikan atas kematian seorang miliarder Kanada dan istrinya.

Polisi menyelidiki kematian Barry Sherman (75 tahun) dan istrinya Honey, yang mayatnya ditemukan di rumah mereka di Toronto pada Jumat (15/12). Kematian mereka mencurigakan.

Dari hasil autopsi, keduanya meninggal akibat kompresi atau tekanan di sekitar struktur leher oleh penjerat. Namun, sebelumnya keluarga pasangan tersebut melaporkan kasus tersebut sebagai kemungkinan pembunuhan-bunuh diri atau aksi pembunuhan yang dilanjutkan dengan membunuh diri sendiri.

Sebuah pernyataan singkat polisi pada Ahad (17/12) malam, hanya mengonfirmasi hasil otopsi, dan menyatakan Unit Pembunuhan Kepolisian Toronto telah memimpin penyelidikan kematian yang mencurigakan tersebut.

Media Kanada sebelumnya mengutip sumber polisi atas teori pembunuhan-bunuh diri, namun, sebuah pernyataan keluarga mengatakan tidak ada teman dekat pasangan tersebut yang percaya akan hal ini.

"Orang tua kami memiliki antusiasme untuk hidup dan komitmen terhadap keluarga dan masyarakat. Teori itu sama sekali tidak konsisten dan disesalkan beredar di media mengenai keadaan seputar kematian mereka," bunyi pernyataan keluarga korban seperti yang dilansir di BBC News, Senin (18/12).

"Kami terkejut dan menganggap hal itu tidak bertanggung jawab bahwa sumber polisi memberi tahu media sebuah teori yang tidak diketahui oleh keluarga mereka, teman-teman mereka dan rekan mereka," ujar pernyataan dari keluarga korban.

Mayat pasangan itu ditemukan oleh agen real estate mereka. Tidak ada tanda-tanda masuk secara paksa ke kediaman pasangan itu. Polisi sebelumnya mengatakan, mereka tidak mencari tersangka dalam kasus tersebut.

Beberapa surat kabar Kanada mengatakan mereka diberitahu penyidik sedang menyelidiki dugaan Sherman telah membunuh istrinya sebelum ia melakukan aksi bunuh diri.

Sherman dikenal sebagai pengusaha di bidang farmasi dan menjadi pemimpin perusahaan Apotex. Ia menjual obat-obatan generik yang tersebar di seluruh dunia.

Selama ini, Sherman juga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Kanada dan sangat dermawan. Perusahaan Apotex kemudian juga memberikan pernyataan resmi atas kepergiaan pemimpin mereka.

"Kami semua yang berada di Apotex sangat terkejut dan sedih dengan berita duka yang kami dapatkan, duka cita mendalam serta doa selalu kami berikan untuk mereka dan keluarga," tulis pernyataan Apotex.

Sherman mendirikan Apotex Inc pada 1974 dan menjadi perusahaan obat ketujuh terbesar di dunia. Majalah Forbes menempatkan kekayaan bersih pribadi miliknya sebesar 3,2 triliun AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement