Selasa 19 Dec 2017 13:51 WIB

Negara Arab Kecam Veto Amerika

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Dewan Keamanan PBB
Foto: AP
Dewan Keamanan PBB

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Amerika Serikat (AS) menjatuhkan veto atas resolusi yang dibahas di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas status Yerusalem. Veto yang dilakukan Paman Sam lantas disesali dunia terlebih negara-negara Arab.

"Mesir berduka atas veto dalam keputusan penting ini yang menghiraukan suara komunitas internasional yang menolak pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Ahmed Abu Zeid dikutip Anadolu, Selasa (19/12).
 
Ahmed Abu Zeid mengatakan, negara-negara arab akan melakukan pertemuan lebih lanjut. Hal itu dilakukan guna menilai dan lebih mendiskusikan langkah-langkah yang harus diambil untuk melindungi status Yerusalem.
 
Hal serupa juga disampaikan anggota parlemen Kuwait Merzuk Ali El Ganim. Dia mengatakan, perlawanan terhadap pengakuan sepihak AS atas Yerusalem menunjukan jika Palestina tidak sendiri. Secara kuhsus, El Ganim mengungkapkan terima kasih kepada Mesir yang sudah menyusun resolusi yang disampaikan kepada dewan keamanan.
 
International Union of Muslim Scholars (IUMS) yang bermarkas di Qatar berpendapat jika veto yang dilayangkan AS merupakan sebuah teror dan tantangan kepada dunia. Sekretaris Jendral IUMS Ali Karadaghi mengatakan, status Yerusalem merupakan perundingan final konflik Israel-Palestina.
 
"Keputusan Trump secara luas dilihat sebagai kemunduran negosiasi panjang dimana Palestina menginginkan Yerusalem Timur yang dicaplok Israel pada 1967 sebagai Ibu Kota negara," katanya.
 
Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeina mengecam veto yang dilakukan AS. Dia mengatakan, langkah itu merupakan hinaan terhadap komunitas internasional dan dukungan bagi pendudukan dan agresi Israel. Abu Rudeina menegaskan, veto yang dijatuhkan merupakan provokasi terhadap masyarakat internasional yang akan menyebabkan isolasi terhadap AS.
 
Kelompok Hamas menekankan jika Yerusalem merupakan ibukota Palestina selamanya. Hamas mengatakan, keputusan AS dan Israel tidak akan mengubah fakta tersebut.
 
Hamas mendesak masyarakat internasional dan dunia Arab serta Islam untuk bertindak demi pelestarian Yerusalem dan tempat-tempat suci. Mereka juga mengingatkan Israel untuk tidak mengambil langkah-langkah yang mengubah status Yerusalem saat ini.
 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement