Rabu 20 Dec 2017 00:31 WIB

Etiskah Merekam Video Saat Melihat Situasi Darurat?

Penggunaan ponsel.
Foto: pixabay
Penggunaan ponsel.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Langsung mengaktikan kamera ponsel Anda saat melihat keadaan darurat sepertinya sudah menjadi hal yang naluriah. Sama halnya dengan langsung menelepon 000 untuk panggilan gawat darurat di Australia.

Teknologi semakin mudah digunakan, hanya dengan sentuhan jari bisa langsung menghubungkan Anda ke jejaring sosial. Anda bisa langsung membagikan rekaman videonya kepada dunia.

Tapi ada hal yang perlu Anda ketahui saat memutuskan untuk merekam video atau mengambil foto dalam keadaan darurat, khususnya di Australia. Mana yang perlu didahulukan, merekamnya atau menawarkan bantuan?

Tidak ada keharusan menolong

Berdasarkan hukum Australia, tidak ada kewajiban membantu orang lain yang terlibat dalam keadaan darurat atau kecelakaan. Michael Eburn, seorang profesor hukum asosiasi di Australian National University (ANU) dan blogger hukum untuk keadaan darurat, mengatakan jika Anda memutuskan tidak membantu juga tidak salah.

"Kecuali jika Anda memiliki hubungan dengan orang yang celaka atau jika Anda menjadi penyebab kecelakaan, atau jika terjadi pada seseorang dibawah tanggung jawab Anda," katanya.

Soal pengaktifkan kamera untuk merekam apa yang dilihat, peraturannya sudah jelas, Anda bisa merekam apapun yang Anda suka di tempat umum. "Seharusnya orang membantu daripada merekam video, tapi dari sudut pandang hukum, apa yang yang tertulis dalam undang-undang tidak ada aturannya dalam sebuah kejadian yang menjadi tontonan," jelas Dr Eburn.

"Jika ada sesuatu yang terjadi di ruang publik, bukan di properti milik seseorang, Anda bisa merekamnya."

Apakah merekam video bisa timbulkan masalah?

Ada beberapa situasi dimana perbuatan Anda di sekitar lokasi darurat bisa menyebabkan terbentur urusan hukum. Eburn mengatakan menghalang-halangi petugas layanan darurat bisa menyebabkan Anda ditangkap, sama seperti jika Anda melewati garis pembatas polisi dengan maksud melihat lebih dekat.

"Polisi, dan semua petugas layanan darurat bisa menentukan batasan area di mana mereka bertugas dan mereka dapat membatasi hak orang lain untuk masuk, bahkan meminta mereka pergi," katanya.

"Jika Anda berada di luar garis batas, Anda bisa merekam video apa pun yang Anda lihat."

Pihak kepolisian dan petugas layanan darurat semakin khawatir dengan banyaknya warga yang melihat kejadian darurat.
Kepolisian dan petugas layanan darurat semakin khawatir dengan banyaknya warga yang melihat kejadian darurat.

Supplied: Kate Hill

Jika Anda diberitahu petugas layanan darurat untuk berhenti merekam, tapi Anda tidak melanggar peraturan-peraturan yang disebutkan di atas tadi, maka Anda masih dilindungi hukum. Eburn mengatakan penangkapan seorang pria di acara Sydney Mardi Gras 2013 adalah contohnya.

Dalam sebuah rekaman bisa terdengar polisi berulang kali menyuruh para penonton kejadian berhenti merekam video, meski mereka punya hak untuk merekamnya.

"Petugas layanan darurat yang saya ajak bicara tampaknya berpikir, 'Mereka tidak diizinkan melakukannya dan kami berhak menghentikan mereka', padahal sebenarnya tidak. Warga bisa merekam apa pun yang mereka lihat," ujar Dr Eburn.

Etika merekam kejadian darurat

Peneliti senior dari Griffith University sekaligus pakar moral, Hugh Breakey mengatakan serinngkali orang tidak sempat bertanya-tanya soal etika tindakan mereka saat melihat keadaan darurat. Menurutnya menjadi orang yang mendokumentasikan kejadian bisa berisiko saat dan sesudah gawat darurat.

"Dengan kita semua memegang kamera, merekam hal-hal menarik dalam kehidupan kita, berarti sebenarnya kita tidak memikirkannya sama sekali. Ini hanyalah apa yang kita lakukan begitu saja."

Dr Breakey merekomendasikan pertanyaan yang bisa Anda ajukan pada diri sendiri, sebelum memulai merekam:

  • Apakah Anda tidak bisa melakukan hal lain?
  • Apakah merekam video adalah hal yang benar?
  • Apakah membagikan video dan foto menjadi hal yang dibenarkan secara moral?

Menurutnya pertanyaan pertama menjadi yang terpenting. "Jika insting pertama Anda adalah merekam, apakah menghalangi hal lain yang seharusnya dilakukan?"

Menelepon 000 di Australia, segera setelah melihat kejadian darurat mungkin jadi hal yang mudah dilakukan, tapi jika Anda bukan orang pertama yang melihat kejadian maka kemungkinan besar Anda hanya menjadi pengamat.

Warga menonton banjir yang melanda Ithaca Creek di kawasan permukiman Brisbane tahun 2009.
Warga menonton banjir yang melanda Ithaca Creek di kawasan permukiman Brisbane tahun 2009.

Foto: Koleksi Naomi Mawson

Pakar hukum dan etika setuju jika merekam kecelakaan atau upaya penyelamatan bisa membantu, terutama jika rekaman tersebut membantu penyelidikan. Tapi Dr Breakey memperingatkan hal ini bisa membuat Anda dalam posisi sulit, jika ada yang tidak beres.

"Kami tahu jejaring sosial tidaklah untuk semua orang dan pandangan pembaca bisa bergeser dengan sangat cepat," katanya.

"Anda tidak ingin menempatkan diri sebagai orang yang disalahkan, karena mungkin ada sesuatu yang sebenarnya bisa Anda lakukan, tapi tidak, karena sibuk merekam."

Mempertimbangkan apakah orang yang Anda rekam setuju layak untuk diperhitungkan juga. Video rekaman yang memperlihatkan seorang pekerja dewan kota yang menyelamatkan seorang wanita dari banjir di Brisbane pernah menjadi viral dan dikirim juga ke sejumlah organisasi media bulan lalu.

Apa yang harus dilakukan oleh pihak berwenang?

Petugas dari pelayanan gawat darurat SES Brisbane, Rick Murdoch mengatakan prioritas utama orang-orang yang berada di lokasi kecelakaan atau keadaan darurat adalah meminta bantuan. "Kami mendorong anggota masyarakat untuk menggunakan telepon mereka terlebih dahulu untuk menghubungi bantuan daripada merekam kejadian."

Ia mengatakan SES dan otoritas lainnya tidak terlalu memperhatikan mereka yang merekam video, namun mereka "fokus pada tugas yang sedang dihadapi".

Di tengah maraknya badai di musim panas, Rick juga mengajak warga untuk mempertimbangkan keselamatan mereka sendiri sebelum mulai merekam dengan telepon. "Saya telah menonton orang-orang merekam kejadian, termasuk dari dalam rumah, di jendela mereka, atau berdiri di tempat terbuka," katanya.

"Kami tidak meminta agar perbuatan seperti itu tidak lakukan, terutaram saat di luar rumah," ujarnya.

Artikel ini telah diringkas dan disunting dari sumber aslinya dalam bahasa Inggris, yang bisa dibaca disini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/aturan-merekam-kejadian-gawat-darurat/9273256
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement