Selasa 19 Dec 2017 20:54 WIB

Palestina tanpa al-Aqsha Bagaikan Badan tanpa Kepala

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memberikan pemaparan dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar kebangsaan di Gedung Bappeda, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (19/12).
Foto: Republika/Gilang Akbar Prambadi
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memberikan pemaparan dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar kebangsaan di Gedung Bappeda, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Dunia terus diingatkan, jika sikap Amerika Serikat (AS) yang menyatakan Yerusalem adalah ibu kota Israel dibiarkan, maka akan menciptakan tragedi internasional. Untuk itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta pemerintah Indonesia untuk terus mengajak dunia mendesak Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) agar mempertahankan Yerusalem sebagai bagian dari Palestina. 

Menurut alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini, jatuhnya kota Yerusalem atau Al Quds ke Israel akan membuat masjid suci umat Islam, Al-Aqsa terancam.  "Dengan status kepemilikan ibu kota, maka Israel akan semakin rajin merusak Al-Aqsa," kata Hidayat, Selasa (19/12).

Selama ini, kata Nur Wahid, Israel berpikir di bawah Al-Aqsa berdiri kuil Solomon yang dianggap sebagai tempat ibadah Yahudi di masa lalu. Akibatnya, demi memenuhi ambisi ini Israel kerap merusak komplek suci Al-Aqsa dengan membuat banyak galian. Padahal, hingga sekarang apa yang Israel cari tak pernah ditemukan. Sehingga jika Israel menguasai Yerusalem, lanjut Nur Wahid, negara Yahudi tersebut akan merubuhkan masjid Al-Aqsa.

"Itu bisa menjadi tragedi internasional. Untuk itu Indonesia harus menggalang kekuatan agar ini tidak sampai terwujud. Karena Palestina tanpa Al-Aqsa bagai badan tanpa kepala," kata Nur Wahid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement