REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Koalisi Arab Saudi memutuskan untuk tetap membuka blokade darat, laut dan udara terhadap Yaman selama satu bulan penuh. Akses keluar-masuk diberikan meski kelompok Houthi kembali menembakan rudal ke Riyadh.
"Komando koalisi mengumumkan akan tetap membuka akses pelabuhan Hodeidah untuk bantuan kemanusiaan," kata pernyataan resmi koalisi Arab Saudi seperti diwartakan Reuters yang mengutip kantor berita Arab Saudi, SPA pada Rabu (20/12)
Tetap dibukanya akses tersebut diberlakukan agar bantuan kemanuisaan tetap bisa dialirkan kepada warga Yaman. Penduduk Yaman, saat ini memang tengah menghadapi kekurangan pangan hingga wabah kolera dan difteri.
Koalisi menyebutkan akan mempersilahkan kapal yang mengangkut bahan bakar dan suplai makanan untuk bersandar di pelabuhan Hodeidah. Dibukanya akses tersebut sambil menunggu PBB menyetujui implementasi proposal yang diajukan koalisi Arab Saudi.
Koalisi Arab Suadi sejak 2015 tengah meminta PBB untuk memperketat akses guna mencegah suplai persenjataan kepada kelompok Houti.
Tensi antara Arab Saudi dan Iran kembali memanas. Ini menyusul ditembakannya rudal balistik yang menyasar kawasan pemukikan di Riyadh oleh kelompok Houthi di Yaman. Arab Saudi menyebut rudal buatan Iran itu merupakan ancaman bagi keamanan regional dan internasional.
Pelabuhan di laut merah menjadi satu-satunya akses masuknya bantuan makanan dan kemanusiaan lainnya. Koalisi menuduh Houthi menggunakan jalur tersebut untuk mengimpor rudal dari musuh utama Arab Saudi yakni Iran.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan, sebuah rudal yang digunakan oleh kelompok Houthi Yaman terhadap Arab Saudi pada Selasa (19/12) menggunakan senjata buatan Iran. Ia mendorong Dewan Keamanan PBB bertindak.
"Kita semua harus bertindak kooperatif mengungkapkan kejahatan rezim Teheran dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan mereka menerima pesan yang kita sampaikan. Jika tidak, maka Iran akan membawa dunia lebih dalam ke dalam konflik regional yang meluas," kata Haley kepada dewan PBB.
Iran lantas membantah tuduhan yang menyebutkan telah memasok persenjataan kepada kelompok Houthi.