Kamis 21 Dec 2017 12:21 WIB

Bela Yerusalem, Turki tak Sudi Tunduk oleh Ancaman Trump

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag, Kamis (21/12), mengecam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan memotong bantuan finansial ke negara-negara yang menentang keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ancaman tersebut diungkapkan Trump menjelang pemungutan suara resolusi Yerusalem di Majelis Umum PBB.

Bozdag mengatakan ancaman AS terhadap negara-negara yang akan memberikan suara untuk menentang klaimnya atas Yerusalem tidak dapat diterima.

"AS harus tahu bahwa hal itu tidak dapat mengarahkan semua negara berdaulat dengan tekanan dan ancaman yangdiinginkannya. Pemungutan suara besok adalah kesempatan untuk ini," ujar Bozdag melalui akun Twitter pribadinya, dikutip laman Anadolu Agency.

Ia menekankan tidak ada satupun negara berdaulat dan merdeka akan menyerah pada ancaman dan tekanan Trump, termasuk negaranya. Turki akan mempertahankan pendiriannya yang berprinsip dan benar.

"Dan sekali lagi akan melindungi kepentingan Palestina dan status Yerusalem dengan pemungutan suara yang akan diberikan besok," kata Bozdag.

AS diketahui telah memveto draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang diajukan Mesir terkait Yerusalem. Resolusi tersebut menolak pendirian fasilitas diplomatik di kota yang diperebutkan Yerusalem. Setelah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, AS memang berencana memindahkan kedutaan besarnya ke kota tersebut.

Lihat grafis, 43 Kali AS Gunakan Veto untuk Lindungi Israel.

Namun polemik terkait Yerusalem ini akan dibawa ke sesi khusus dan darurat Majelis Umum PBB. Tidak seperti di Dewan Keamanan, AS tidak memiliki hak veto di Majelis Umum. Kendati demikian,Trump tidak kehabisan akal. Ia mengancam akan memotong bantuan finansial kenegara-negara anggota PBB yang menentang keputusannya mengakui Yerusalem.

"Mereka mengambil ratusan juta danbahkan miliaran dolar, kemudian mereka memeberikan suara menentang kita. Kitaakan melihat pemungutan suaranya. Biarkan mereka memberikan suara melawan kita.Kita akan menghemat banyak, kami tidak peduli," kata Trump di Gedung Putih pada Rabu (20/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement