Jumat 22 Dec 2017 08:56 WIB

AS dan Israel Hanya Didukung Negara Kecil

Layar menunjukkan hasil Sidang Umum PBB terkait keputusan Presiden AS yang mendukung status Yerusalem, di Markas PBB, New York, Kamis (21/12).
Foto: EPA
Layar menunjukkan hasil Sidang Umum PBB terkait keputusan Presiden AS yang mendukung status Yerusalem, di Markas PBB, New York, Kamis (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, UNITED NATIONS -- Hanya sembilan negara yang mendukung Presiden AS Donald Trump dalam sidang darurat Majelis Umum PBB. Sidang membahas resolusi penolakan Yerusalem menjadi ibu kota Israel seperti diklaim Trump.

Sembilan negara tersebut yakni Guatemala, Honduras, Israel, Marshall Island, Micronesia, Nauru, Palau, Togo serta Amerika Serikat.

Dari sembilan negara itu, mungkin hanya AS dan Israel yang terbilang memiliki pengaruh dan ekonomi cukup kuat. Sementara enam lainnya jarang terdengar dalam dunia diplomasi internasional.  Sebut saja Micronesia dan Marshall Island. Negara ini jarang sekali terdengar atau bahkan banyak yang tidak tahu.

Negara Federasi Micronesia merupakan negara di barat Samudera Pasifik yang memiliki empat pulau besar. Ibu kotanya berada di Palikir di Pulau Pohnpei. Luas area lahan hanya sekitar 702 kilometer persegi.  Bandingkan dengan Pulau Jawa yang mencapai 128.297 kilometer persegi.

Sementara Republik Marshall Island juga berada di Samudera Pasific dekat equator. Luas wilayah mencapai 181,43 kilometer persegi. Pada 2016 penduduk di sana hanya sekitar 53.066 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement