REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Polisi menyatakan orang yang menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki di pusat Kota Melbourne Kamis (21/12) kemarin, menyebut "penganiayaan umat Islam" sebagai dalih "beberapa aktivitasnya", namun polisi belum tahu apa yang mendorong pria ini mengemudikan mobilnya menerobos perempatan sibuk tersebut.
Pihak berwenang mengatakan tidak ada peningkatan ancaman terhadap publik setelah pria yang diketahui sebagai pengguna narkoba dan pengidap penyakit mental ini menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki di luar Stasiun Flinders Street.
Pria berusia 32 tahun ini merupakan warga Australia keturunan Afghanistan. Insiden terjadi sekitar pukul 16.40 waktu setempat kemarin, menyebabkan 19 orang dilarikan ke rumah sakit, termasuk seorang bocah laki-laki berusia empat tahun.
Pejabat Komisioner Kepolisian Victoria Shane Patton mengatakan, kondisi bocah empat tahun, yang dibawa ke Rumah Sakit Royal Children dengan cedera di kepala, telah membaik. Dia mengatakan pelaku sedang menjalani pemeriksaan kejiwaan.
"Tadi malam penyidik mendapat akses ke pelaku dan tidak dapat melakukan pemeriksaan resmi, namun melakukan diskusi pendahuluan dengannya," kata Pejabat Komisaris Patton kepada ABC News Breakfast.
"Selama diskusi tersebut, dia menyampaikan beberapa ucapan ... sehubungan dengan sejumlah hal," katanya.
"Dia berbicara tentang mimpi dan suara-suara, tapi juga menghubungkan beberapa aktivitasnya dengan penganiayaan terhadap umat Islam," ucap Patton mengutip apa yang disampaikan pelaku.
"Tentu saja kami terus mengeksplorasi keseluruhan kejadian ini dan coba memastikan apa motivasinya,' tambahnya.
"Kami belum mengabaikan atau memutuskan apapun dan komando kontra-terorisme kita terus membantu Crime Command dalam penyelidikan ini," katanya.
Pejabat Komisaris Patton mengatakan sejumlah surat perintah penggeledahan dieksekusi tadi malam, namun tidak ditemukan kaitan dengan terorisme. "Kami belum menemukan apa-apa untuk menunjukkan keterkaitan atau keterlibatannya dengan ekstremisme apapun, dengan organisasi terorisme atau apapun yang bersifat teroris," katanya.
Pejabat Komisaris Patton mengatakan pelaku sebelumnya sedang menjalani perawatan kesehatan mental dan melewatkan janji peretemuan pada hari terjadinya peristiwa itu. Dia dalam status ditahan di rumah sakit dan akan diperiksa secara formal hari ini.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan sembilan pejalan kaki yang terluka berasal dari luar negeri. "Diserang seperti ini, di tengah salah satu kota besar kita, merupakan peristiwa mengejutkan, sebuah kejahatan yang mengejutkan," katanya.
"Petugas konsuler kami bekerja keras untuk menghubungi keluarga mereka dan memastikan mereka mengetahui apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai," ucapnya.
PM Turnbull mengatakan pelaku datang ke Australia sebagai seorang pengungsi. "Dia tidak datang melalui penyelundup manusia. Dia datang melalui program pengungsi yang normal," katanya.
Saksi mata melaporkan mendengar "bunyi" keras saat mobil tersebut menabrak pejalan kaki, juga orang-orang "terlempar ke udara" sebelum mobil itu menabrak stasiun trem dan berhenti. Disebutkan bahwa polisi mengetahui pelaku ini, namun tidak sedang dalam status tahanan luar atau perintah penahanan apapun saat kejadian tersebut.
"Kami percaya, berdasarkan apa yang telah kita lihat, bahwa ini tindakan yang disengaja," kata Komandan Kepolisian Victoria Russell Barrett kemarin.
"Motivasinya belum diketahui," tambahnya.
Sekelompok pemuda dari komunitas Muslim Ahmadiyah berkumpul di luar Stasiun Flinders Street kemarin untuk memberikan bantuan bagi korban yang terluka. "Sebagai Muslim Australia, bukan hanya urusan moral tapi juga kewajiban religius untuk mengutuk tindakan kekerasan paling mengerikan dan tidak masuk akal saat ini," kata imam Komunitas Muslim Ahmadiyah dalam pernyataannya.
"Kami menyampaikan simpati terdalam dan berdoa bagi pemulihan mereka yang terluka dalam insiden tersebut," tambahnya.
"Pemuda kami berkumpul di sini hari ini karena mereka bersimpati kepada mereka yang terkena dampak dan berdiri bersatu melawan ekstremisme," katanya.
Seorang pahlawan kini di rumah sakit
Pejabat Komisaris Patton mengatakan seorang anggota kepolisian yang bertindak "heroik" dengan menahan pengemudi, akan dioperasi pagi ini karena jarinya terluka. Dia masih berada di rumah sakit.
"Responsnya bagus, tindakan hebat yang dilakukan semua orang yang tertindank saat itu, termasuk semua polisi dan petugas emergensi," kata Pejabat Pelaksana Patton.
Menteri Utama (Premier) Victoria Daniel Andrews tadi malam menyatakan "sudah tepat memilih petugas itu untuk penghargaan khusus". "Dia secara naluriah membantu orang lain, dalam perlindungan ketertiban umum, dan berpotensi menghindarkan pembantaian lainnya," kata Andrews.
Dia mengatakan petugas yang melakukan penangkapan tersebut mengalami luka, dan termasuk di antara mereka yang dirawat di rumah sakit. Ketua Asosiasi Kepolisian Wayne Gatt mengatakan sekitar 70 petugas berada di lokasi, termasuk 16 orang yang baru bertugas di hari pertama mereka.
"Bayangkan, hari pertamamu di Kepolisian Victoria setelah berlatih, dihadapkan dengan pembantaian ini," katanya.
"Berkat pelatihan mereka dan berkat rekan kerja serta profesionalisme mereka sehingga mereka bekerja dan tampil dengan baik kemarin," ucapnya.
Pejabat Komisaris Patton tadi malam mengatakan akan ada "ratusan polisi lagi ... diturunkan" dalam beberapa hari mendatang, seiring persiapan kota ini menyelenggarakan acara-acara seperti Natal dan Boxing Day Test.
"Kami tidak meingkatkan (status) ancaman untuk acara-acara tersebut ... pada tahap ini kami percaya dan memahami ini insiden yang terpisah," katanya.
Kendaraan pengemudi terlihat dipindahkan dari lokasi kejadian semalam setelah polisi melakukan pemeriksaan. Semua jalan di pusat kota Melbourne kembali dibuka pagi ini.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.