Jumat 22 Dec 2017 12:15 WIB

Kisah Pelecehan Seksual Anak oleh Christian Brothers di Ballarat

Kongregasi Christian Brothers di gereja Katolik St Patrick tahun 1938. Brother terakhir meninggalkan asrama ini di 2016.
Foto: ABC
Kongregasi Christian Brothers di gereja Katolik St Patrick tahun 1938. Brother terakhir meninggalkan asrama ini di 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BALLARAT -- Jalan setapak berkerikil di samping kapling Katolik Roma di pemakaman umum Ballarat, Australia, itu begitu sunyi. Makam yang sudah ada sejak era penambangan emas ini terletak di petak untuk kaum beriman.

Sebuah prasasti marmer di atas petas kongregasi biarawati bertuliskan: "Dalam Doa Amalmu untuk Jiwa Para Suster yang Dirahmati".

Satu persatu, lembaga-lembaga keagamaan Katolik di kota sekitar dua jam dari Melbourne tersebut diabadikan di atas batu. Tampak nama-nama pastor dan brother yang sudah memudar. Sedikit ke bagian perbukitan adalah sepetak pemakaman dengan salib putih khas Celtic. Itulah tempat peristirahatan pada ordo Christian Brothers di kota ini.

Makam yang dicat putih tersebut ditulisi dengan sekitar 20 nama. Yang terakhir kali dimakamkan, pada 1987 adalah Brother Gerald Leo Fitzgerald.

A close-up of a white Celtic cross with the words Christian Brothers written across the centre.
Persaudaraan hingga akhir: pemakaman ordo ini di Ballarat ditandai salib putih khas Celtic.

ABC Ballarat: Charlotte King

Anak-anak yang jadi korban pelecehan seksual oleh Brother Fitzgerald khususnya adalah anak laki-laki dengan usia rata-rata delapan tahun. Selama lebih dari satu dekade, Fitzgerald yang kelahiran Irlandia ini memilih menangani Kelas 3 di St Alipius Boys School di Ballarat Timur.

"Sebagai murid, semua orang menyadari apa yang sedang terjadi, tapi diterima saja," kata Elroy, mantan murid yang kini berusia 50-an tahun. "Saya pikir memang begitulah hidup ini."

Elroy mengatakan saat dia memberitahu orangtuanya, mereka langsung menemui kepala sekolah. Namun kepala sekolah itu, kata Elroy, meyakinkan orang tuanya tak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Fitzy hanya tipe pria yang mencintai. Itulah mengapa dia membuat anak Anda membuka celananya dan melakukan latihan pernapasan," katanya mengutip penjelasan kepala sekolah.

Penganut Katolik yang taat, mereka pun mempercayai penjelasan tersebut. "Dengan semua perjelasan dan atas dasar instruksi dari klien-klien kami selama ini, (Fitzgerald) itu guru yang sangat kejam," kata pengacara Elroy, Dr Vivian Waller.

"Dan kekejaman itu cenderung membuat anak-anak selalu mengalah dalam dugaan pelecehan seksual," jelasnya.

Three graves with white Celtic crosses sitting on white crushed rock.
Makam Brother Gerald Leo Fitzgerald.

ABC Ballarat: Charlotte King

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/sosok/kisah-pelecehan-anak-anak-oleh-christian-brothers-di-ballarat/9279636
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement