REPUBLIKA.CO.ID, ASTANA -- Utusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Suriah mengatakan pada Kamis (21/12) tidak ada alasan bagi pasukan Amerika Serikat tetap tinggal di Suriah. Dia menambahkan alasan Washington mempertahankan militernya tidak memiliki dasar yang kuat.
Alexander Lavrentiev mengatakan hal tersebut di Astana, ibu kota Kazakhstan, menjelang babak baru perundingan damai Suriah antara Rusia, Iran dan Turki.
"Terdapat alasan yang dikemukakan oleh AS untuk mempertahankan militer mereka ... dan hal tersebut hanyalah alasan dan kami pikir keberadaan pasukan mereka harus diakhiri," katanya kepada wartawan.
Lavrentiev mengatakan bahwa perundingan Astana akan fokus pada pengaturan Kongres Rakyat Suriah yang direncanakan akan digelar di Rusia, sebagai tuan rumah, pada awal tahun depan.
Pihak terkait berencana untuk menetapkan tanggal digelarnya kongres tersebut pada Jumat, katanya. Namun persetujuan penetapan daftar utusan yang diperbolehkan ambil bagian dalam kongres akan berlangsung lebih lama, hingga tiga minggu. Turki pada bulan lalu keberatan dengan keberadaan kelompok utama Kurdi Suriah dalam kongres tersebut.