REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Palestina tak berhenti menyerah memberikan perlawanan atas pernyataan sepihak Amerika Serikat (AS) yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Demonstrasi anti-AS terus berlangsung di Jalur Gaza meskipun nyawa menjadi taruhannya.
Seorang pejabat kesehatan mengatakan, setidaknya dua warga Palestina yang melancarkan aksi protes tewas pada Jumat (22/12).
"Tembakan Israel menewaskan seorang warga Palestina berusia 24 tahun dan melukai 10 pemrotes lainnya saat demonstrasi dengan melempar batu berlangsung di Jalur Gaza," kata seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Sabtu (23/12).
Militer Israel menyatakan sedang mengecek laporan itu.
Korban lainnya yaitu seorang pria yang identitasnya masih belum diketahui. Ia tewas dalam bentrokan di sebelah timur Gaza. Menurut pejabat kementerian kesehatan, pria ini ditembak di dada.
Protes dan demonstrasi terjadi di tujuh kota di Tepi Barat dan di Yerussalem Timur. Pejabat tersebut mengatakan, setidaknya lima warga Palestina terluka oleh peluru karet yang ditembakkan petugas keamanan Israel yang juga menggunakan gas air mata.
Warga Palestina terus menggelar demonstrasi setiap harinya sejak presiden AS Donald Trump menyatakan ibu kota Israel di Yerusalem. Mereka melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel. Gerilyawan Gaza juga telah meluncurkan tembakan roket.