REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON PresidenAmerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan di Oval Office bahwa semua imigran Haiti yang masuk ke AS menderita AIDS. Pernyataan yang dilaporkan New York Times, dikutip Independent, Ahad (24/12), itu diyakini muncul karena ia frustasi karena jumlah pengungsi yang masuk ke negaranya.
Beberapa bula nsetelah menjabat Trump dilaporkan ingin melihat dokumen yang mendetail tentang jumlah imigran dan pengungsi yang telah tiba, setelah ia memasuki kantornya. Imigran dan pengungsi itu termasuk yang berasal dari Haiti dan Nigeria.
Trump dilaporkan kecewa, menganggap upaya pemerintah tidak memadai untuk membatasi jumlah visa AS yang disediakan bagi orang asing. Ia juga mengatakan bahwa orang-orang Nigeria tersebut tidak akan kembali ke gubuk mereka, meskipun beberapa staf utamanya menyatakan banyak dari visa tersebut adalah visa pertama dan sementara.
Gedung Putih membantah Trump telah mengatakan bahwa semua imigran Haiti menderita AIDS dan menyebut gubuk Nigeria. Menurutnya, Trump menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan imigran dari negara manapun.
New York Times mencatat, bagaimanapun, beberapa sumber mereka sangat terkejut dengan komentar yang telah mereka sebutkan kepada orang lain pada saat itu. Sedangkan orang lain di ruangan itu mengatakan bahwa mereka tidak mengingat komentar tersebut.
Dalam kampanyenya, Trump berjanji akan melarang imigrasi dari negara-negara Muslim ke AS, menyusul adanya serangan teror di San Bernardino, California. Sejak menjabat Trump telah berusaha untuk memenuhi janji-janji tersebut, dan juga sedang mengupayakan pembangunan tembok perbatasan.
Trump juga telah mengawasi larangan perjalanan di beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, yang telah ditegakkan oleh Mahkamah Agung AS setelah mendapatkan tantangan dari negara-negara bagian.