REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Trump pada hari Sabtu membela dirinya atas penggunaan media sosial seperti Twitter. Trump menyatakan dia melakukan hal tersebut untuk melawan pemberitaan yang dia anggap tidak jujur dan tidak adil.
Dilansir dari Fox News, Trump membuat sebuah status di akun twitternya dan menjelaskan alasan mengapa dirinya suka menulis di Twitter.
"Saya menggunakan media sosial bukan karena saya menyukainya, tetapi karena ini satu-satunya cara untuk melawan berita yang sangat tidak jujur dan tidak adil, yang saat ini sering disebut fake news media. Sumber yang palsu dan tidak pernah ada lebih sering digunakan daripada sebelumnya. Banyak cerita dan laporan yang sepenuhnya adalah fiktif!"
Selama tahun pertamanya menjabat, Trump telah menggunakan media sosial sebagai tempat untuk mengumumkan kebijakan baru, memberatkan anggota parlemen yang memberontak, melawan media, mengumpulkan dukungan untuk agendanya, dan mengarahkan pembicaraan nasional.
Amerika telah memasuki jebakan lantaran presidennya bertipe cepat untuk bermusuhan dengan media, pendukung partai demokrat dan bahkan sejumlah pendukung partai Republik setiap harinya. Beberapa orang di partainya bahkan tidak malu-malu dalam mengekspresikan ketidaksenangan mereka atas unggahan Trump.
"Saya sudah cukup jujur dengan dia (Trump) dan kalian semua bahwa saya bukan penggemar twit harian," ujar pemimpin mayoritas Senator Mitch McConnell kepada wartawan awal tahun ini. Pekan lalu, ia mengatakan bahwa dia sedang melakukan pemanasan untuk tweetnya.
"Mengenai kebiasaan twit Presiden sampai minggu ini saya belum menjadi penggemarnya," lanjut McConnell.
Pesan Twitter Trump selalu dianggap serius. Pada awal tahun ini, mantan Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer mengatakan unggahan Trump dianggap sebagai pernyataan resmi oleh Presiden Amerika Serikat. Dalam postingan lainnya pada Sabtu, Presiden memuji RUU reformasi pajak yang baru-baru ini ditandatangai olehnya dalam undang-undang dan menyatakan bahwa hal tersebut akan berkembang lebih baik.