REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu malam berbicara melalui sambungan telepon dengan Fawzi al-Juneidi yang menjadi simbol protes melawan AS yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Dilasir dari Anadolu Agency, kantor berita resmi WAFA Palestina melaporkan bahwa Abbas memuji al-Juneidi atas sikapnya selama masa penahanan.
Remaja berusia 16 tahun itu ditangkap pada 7 Desember di kota Hebron, Tepi Barat (Al-Khalil) setelah diseret di tanah dan ditutup matanya oleh tentara Israel yang bersenjata lengkap. Al-Juneidi telah dikembalikan kepada keluarga pada Rabu malam.
Sebuah foto pemuda yang ditutup matanya dengan cepat menjadi sebuah simbol demonstrasi Palestina yang terus berlanjut akibat keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Seorang sumber di bidang hukum mengatakan, pengadilan militer pada Rabu memutuskan untuk membebaskan remaja tersebut dengan jaminan.
Pengacara Arwa Hilehel menyatakan kepada Anadolu Agency bahwa pengadilan militer Israel menetapkan uang jaminan Al-Juneidi sebesar 10.000 shekel Israel (2.860 dolar AS) setelah jaksa mengajukan banding atas pembebasan remaja tersebut. Al-Juneidiakan kembali hadir di hadapan pengadilan militer Israel pada 14 Januari mendatang. // Zahrotul Oktaviani