REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Jamaah Muslim di sebuah masjid di pinggiran kota Adelaide kebanjiran dukungan dari warga setempat, setelah salah satu Muslim diserang pekan lalu.
Setelah shalat subuh pada Jumat (22/12/), seorang Muslim dipukul di depan Masjid Marion di kawasan Park Holme, oleh salah satu warga. Korban dipukul setelah menolak menjawab pertanyaan soal konflik Israel-Palestina. Korban hanya menjawab ia tidak memiliki wawasan yang memadai.
Presiden Islamic Society of South Australia, Ahmad Zreika mengatakan sejak insiden itu jemaah masih kebanjiran dukungan, termasuk komentar di jejaring sosial. Menurut Ahmad, meski komunitas Muslim sering menghadapi perlakuan rasialsme, terutama dalam beberapa tahun terakhir, adanya dukungan dari warga lain seolah menenteramkan umat Muslim.
"Sebagai perasaan jika kita adalah bagian dari komunitas, kami tidak terisolasi dan tidak sendirian," katanya.
Ahmad mengatakan seorang pria telah datang ke masjid dengan membawa bunga untuk menunjukkan solidaritasnya. "Ini sangat menyentuh dan berarti bagi kami. Setiap komunitas memiliki orang yang baik dan jahat," kata Ahmad.
'Pintu kita akan selalu terbuka'
Islamic Society of South Australia mengatakan menerima pesan-pesan di Facebook dari warga non-Muslim yang menawarkan dukungan dan simpati. "Ada banyak orang Australia yang secara aktif akan membantu, jika ada orang yang membuat masalah di komunitas Anda," tulis seseorang di pesan Facebook tersebut.
Ada pula yang menulis, "Meskipus saya tidak relijius, semua masjid Anda adalah hal yang selalu sakral bagi saya."
Ahmad mengatakan korban juga dipuji karena tidak melakukan pembalasan terhadap penyerangnya. Tapi menurutnya, meski dukungannya luar biasa, sangat disayangkan jika masyarakat hanya peduli saat ada insiden negatif.
"Ketika sesuatu yang buruk terjadi, semua media datang meliput. Tapi saat kita sedang melakukan hal-hal yang baik, mereka mengatakan bukan hal yang harus diceritakan."
Serangan tersebut bukanlah yang pertama di masjid tahun ini. Insiden sebelumnya pernah ada yang melibatkan pelemparan kepala babi yang dipenggal, dan penghancuran dengan tongkat baseball, serta pelemparan telur.
Ahmad mengatakan keamanan di masjid harus ditingkatkan, namun pihak berwenang belum memutuskan bagaimana caranya. "Masjid adalah tempat umum dan buka hampir sepanjang waktu. Pintu kami akan selalu terbuka untuk umum," katanya.
Diterjemahkan dari artikel aslinya yang bisa dibaca disini.