Senin 01 Jan 2018 11:19 WIB

Palestina Tarik Utusan PLO dari Amerika

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Warga Amerika keturunan Palestina dan simpatisannya berunjuk rasa menentang keputusan Presiden Donald Trump di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Jumat (8/12) waktu setempat.
Foto: Rebecca Cook/Reuters
Warga Amerika keturunan Palestina dan simpatisannya berunjuk rasa menentang keputusan Presiden Donald Trump di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Jumat (8/12) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Masyarakat Palestina mengatakan, mereka menarik utusan mereka dari Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil karena Presiden AS Donald Trump mengklaim Yerusalem sebagai Ibukota Israel.

Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Al-Malki memutuskan untuk menarik Husam Zomlot sebagai utusan Palestinian Liberation Organisation (PLO) dari Washington. Hal ini diberitakan kantor berita resmi Palestina WAFA, tapi tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, dilansir dari Arab News, Senin (1/1).

Pengumuman Trump pada 6 Desember 2017 yang mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah membuat marah orang-orang Palestina. Sehingga menyebabkan kerusuhan selama beberapa pekan.

Sebelumnya, seorang pejabat Palestina mengatakan, Presiden Mahmud Abbas akan menolak untuk bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence. Dia juga mengatakan, tidak akan menerima lagi peran AS dalam proses perdamaian di Timur Tengah.

Klaim sepihak yang dilakukan Trump telah menyebabkan 13 orang Palestina meninggal. Sebagian besar terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement