Senin 01 Jan 2018 18:06 WIB

Aktivis Muslim Dipukuli di New York

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang aktivis Muslim menjadi korban kejahatan karena kebencian di New York, Amerika Serikat. Dilansir Metro UK, Ahad (31/12), Souad Kirama mengutarakan insiden yang terjadi padanya sambil menangis di Facebook live.

"Saya sedang minum kopi dengan teman di kafe, kemudian datang sekelompok perempuan, memukul saya dan membentak saya teroris," kata dia.
 
Yang lebih parah, tidak ada satu orang pun yang menolongnya. Sekelompok perempuan itu juga mengatakan agar Kirama kembali ke negaranya saja.
 
"Orang-orang hanya melihat saya dipukuli dan dipanggil f***** teroris," tambah dia.
 
Kirama bicara di Facebook live sekitar satu setengah jam pascakejadian pada Selasa pekan lalu. Insiden terjadi di Panera Bread di Brooklyn Bridge, New York.
 
Menurutnya, orang-orang yang ada di toko hanya melihat dan seperti tidak ada yang terjadi. Ia sangat kaget dan mengaku tidak pernah melihat, juga merasakan kekerasan seperti itu.
 
Pascakejadian, ia langsung melaporkannya ke kepolisian. Ini merupakan kejahatan kebencian dan ia tidak bisa menerimanya. Seorang karyawan di Panera Bread mengakui adanya serangan.
 
Namun ia mengatakan insiden terjadi begitu cepat. Kepolisian sepakat ini adalah kejahatan kebencian. Direktur legal Council on American-Islamic Relations, Albert Fox Cahn mengatakan kondisi yang dialami Kirama sangat memprihatinkan.
 
"Tidak bisa diterima warga New York tidak melakukan apa pun ketika melihat aksi kebencian," kata dia. CAIR pun berkomitmen untuk selalu bersama dengan mereka yang menghadapi kejahatan karena kebencian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement