REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Korea Utara (Korut) bahwa negaranya memiliki persenjataan nuklir yang lebih besar.
Peringatan yang disampaikan melalui Twitter pada Rabu (3/1)waktu setempat tersebut sebagai tanggapan atas pidato pemimpin Korut Kim Jong-un dalam perayaan Tahun Baru yang mengatakan Korut telah menyelesaikan kekuatan nuklirnya. Kim pun mengaku memiliki tombol nuklir di mejanya.
"Pemimpin Korut Kim Jong-un hanya menyatakan bahwa tombol nuklir ada di mejanya setiap saat.. Apakah ada seseorang dari rezim yang kehabisan dan kekurangan makanan itu, tolongberitahu dia bahwa saya juga memiliki tombol nuklir, tapi ini lebih besar danlebih kuat daripada miliknya, dan tombol saya bekerja!," ujar Trump.
Pada Senin, selain menyebut memiliki tombol nuklir, Kim juga menawarkan sinyal damai ke Korea Selatan (Korsel). Kim mengatakan dia terbuka untuk berdialog dengan Seoul.
Setelah setahun didominasi oleh retorika yang berapi-api dan meningkatnya ketegangan mengenai program sennjata nuklir Korut, Kim berpidato untuk menyerukan tekanan militer lebih rendah di Semenanjung Korea .
Ini guna memperbaiki hubungan dengan Korsel. "Baik Utara maupun Selatan harus melakukan upaya," ujar Kim di pidato yang disiarkan di televisi lokal tersebut.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley pada Selasa memperingatkan Korut untuk tidak melakukan uji coba rudal nuklir lagi. Dia mengatakan, Washington tidak akan menerima pembicaraan antara Korut dan Korsel secara serius.
"Korut dapat berbicara dengan siapapun yang mereka inginkan, namun AS tidak akan menghargainya dan mengakuinya sampai mereka setuju untuk melarang senjata nuklir yang mereka miliki," katanya.
Haley juga mengatakan kepada media bahwa AS mendengar laporan bahwa Korut mungkin bersiap untuk menembakkan rudal lain." Saya harapitu tidak terjadi. Tapi jika memang demikian, kita harus membawa tindakan yanglebih keras lagi untuk melawan rezim Korut," ujarnya.