REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang profesor di Beihang University, Beijing. Cina dipecat setelah adanya pengaduan dari mantan mahasiswi bimbingannya terkait kasus asusila. Pemecatan itu dilakukan bersamaan dengan dimulainya penyidikan kasus itu, demikian laporan China Plus, Selasa (2/1).
Sebelumnya, seorang perempuan blasteran Cina-Amerika mengaku telah mengalami tindakan asusila oleh seorang profesor yang menjadi dosen pembimbing program doktoralnya di Beihang University. Korban bernama Luo Xixi menyampaikan tuduhannya tersebut di akun Weibonya, demikian laporan Red Star News.
Dia mengaku menerima tindakan perundungan seksual dari profesor pembimbingnya itu antara 2004 hingga 2005 di apartemen saudara perempuan korban. Dia juga mengaku pembimbing disertasinya itu bermaksud memerkosanya kemudian memperlakukannya dengan perbuatan yang tidak menyenangkan di ruang penelitian setelah insiden tersebut.
Namun pelaku membantah tuduhan itu. Kepada Beijing Youth Daily, dia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa hukum untuk menanggapi tuduhan tersebut. Badan Keluarga Berencana Cina menyebutkan lebih dari 30 persen mahasiswa di daratan Cina mengalami kekerasan seksual atau perbuatan asusila selama 2017.
Seorang pembimbing program doktoral di Xiamen University juga dicabut sertifikat mengajarnya dan dipecat dari jajaran pengurus Partai Komunis Cina setelah dinyatakan bersalah akibat melakukan perundungan seksual terhadap sejumlah mahasiswinya pada tahun lalu.