REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah serangan bom bunuh diri menghantam Kabul, Afghanistan, Kamis (4/1) malam waktu setempat. Serangan yang diklaim oleh ISIS ini menewaskan sedikitnya 15 orang.
Dilaporkan laman Aljazirah, serangan bom bunuh diri yang dilakukan seorang milisi pro-ISIS itu menargetkan petugas polisi yang tengah melakukan operasi dan razia di wilayah Banayee. Adapun operasi tersebut berkaitan dengan menjamurnya pedagang obat bius di wilayah tersebut.
Kendati belum ada keterangan tentang seberapa kuat daya ledak bom, namun insiden tersebut menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan 25 lainnya luka-luka. Tak lama setelah kejadian itu, beberapa ambulans segera tiba di lokasi untuk membawa para korban ke rumah sakit setempat.
Milisi ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Hal itu mereka kabarkan melalui situs propagandanya, Amaq.
Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani mengutuk keras serangan bom bunuh tersebut. "Ini adalah serangan teroris yang tidak manusiawi," ujarnya.
Kabul diketahui telah sering menjadi sasaran serangan bom kelompok milisi, baik ISIS maupun Taliban. Serangan terbaru di Banayee terjadi beberapa hari setelah seorang pengebom bunuh diri menyerang sebuah pusat kebudayaan Syiah di Kabul. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 41 orang dan melukai 80 lainnya. ISIS pun bertanggung jawab atas serangan tersebut.