Sabtu 06 Jan 2018 20:11 WIB

Rusia: AS Eksploitasi Demonstrasi Iran

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Mahasiswa Iran terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian saat menggelar demonstrasi antipemerintah di Universitas Teheran di Teheran, Iran, pada 30 Desember 2017.
Foto: EPA-EFE/STR
Mahasiswa Iran terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian saat menggelar demonstrasi antipemerintah di Universitas Teheran di Teheran, Iran, pada 30 Desember 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menuduh Amerika Serikat mengeksploitasi demonstrasi di Iran untuk menggagalkan kesepakatan nuklir penting dengan negara Timur Tengah.

Komentar tersebut ia sampaikan setelah AS mengadakan pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB untuk menangani demonstrasi yang dimulai pada akhir Desember di Iran.

"Amerika Serikat menyalahgunakan kebijakan Dewan Keamanan. Biarkan Iran mengatasi masalahnya sendiri," kata Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia, seperti dilansir Aljazirah, Sabtu (6/1),

Ia mengatakan, alasan sebenarnya untuk mengadakan pertemuan DK PBB bukanlah melindungi hak asasi manusia atau mempromosikan kepentingan rakyat Iran, melainkan sebuah usaha terselubung untuk terus melemahkan perjanjian nuklir Iran.

Baca juga, Ada yang Berbeda dalam Demonstrasi Iran Kali Ini.

Menurutnya, jika Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan terkait adanya pelanggaran HAM di Iran akibat demonstrasi maka seharusnya konferensi tersebut juga diadakan saat demonstrasi di AS menyusul pembunuhan remaja Amerika Afrika Michael Brown oleh seorang perwira polisi kulit putih di negara bagian Missouri pada 2014 .

Utusan dari beberapa negara lain seperti Cina sampai Guinea Khatulistiwa juga mengungkapkan keberatan tentang keputusan dewan tersebut.

Duta Besar Prancis untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa demonstrasi di Iran tidak memerlukan sebuah pertemuan badan internasional tersebut.

"Namun mengkhawatirkan kejadian beberapa hari terakhir di Iran mungkin tidak menjadi ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional," kata Duta Besar Francois Delattre.

Duta Besar Iran untuk PBB Gholamali Khoshroo mengatakan Amerika Serikat telah menyalahgunakan kekuasaannya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan dengan mengadakan pertemuan darurat.

"Sangat disayangkan, meski ada perlawanan dari beberapa anggotanya, dewan ini telah membiarkan dirinya dianiaya oleh pemerintah AS saat ini dalam mengadakan sebuah pertemuan mengenai sebuah isu yang berada di luar cakupan mandatnya," kata Khoshroo.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haleyberpendapat demonstrasi tersebut merupakan isu hak asasi manusia yang bisa menjadi masalah internasional. "Rezim Iran sekarang sedang diperhatikan, dunia akan menyaksikan apa yang Anda lakukan," kata Haley.

Ia mengatakan Piagam PBB memberdayakan dewan untuk menyelidiki setiap perselisihan, atau situasi apapun yang dapat menyebabkan gesekan internasional. Pernyataan Haley ini disepakati oleh Duta Besar Inggris Matthew Rycroft. "Benar ini memang, tanggung jawab kita untuk menilai apakah situasi seperti ini bisa menjadi ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional," kata Rycroft.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement