Senin 08 Jan 2018 09:36 WIB

Bantah Suka Makan Burger di Kasur, Trump: Saya Sangat Cerdas

Donald Trump
Foto: time.com
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh: Yeyen Rostiyani

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melawan tudingan. Buku karya Michael Wolff berjudul Fire and Fury: Inside the Trump White House membeberkan bahwa mental Trump tidak layak untuk menjadi presiden. Sang presiden pun membela diri melalui cicitannya di Twitter, Sabtu (6/1).

"...Sebenarnya, sepanjang hidup saya, dua aset terhebat saya adalah stabilitas mental dan bisa dikatakan, sangat cerdas. Hillary Clinton yang tak jujur pun memainkan kartu ini sedemikian rupa dan seperti yang diketahui semua orang, ia terpuruk. Saya berangkat dari pengusaha yang SANGAT sukses, menjadi bintang TV terkenal..." cicit Trump pada 04.27 waktu AS.

Kemudian ia melanjutkan, "menjadi presiden Amerika Serikat (untuk pertama kalinya). Menurut saya itu bukan lagi dipandang cerdas, namun jenius... dan jenius yang sangat stabil dalam hal itu."

Cicitan Trump dibuat dari Camp David, tempat peristirahatan presiden di Maryland. Beberapa jam kemudian, kebanggaan Trump belum usai dibeberkan. Di konferensi pers pun lulusan Ivy League ini bersedia menjawab pertanyaan wartawan.

"Saya belajar di universitas terbaik untuk kuliah," ujar Trump, yang meraih gelar sarjananya dari University of Pennsylvania.

"Saya bisa dibilang sebagai mahasiswa yang sangat istimewa, lalu berhasil menghasilkan miliaran dolar, menjadi salah satu pengusaha terkemuka, lalu merambah dunia televisi dan selama 10 tahun berhasil luar biasa, seperti yang mungkin Anda pernah dengar, mencalonkan menjadi presiden sekali dan langsung menang."

Cicitan Trump kembali menunjukkan rasa frustrasinya karena merasa mendapat perlakuan tidak adil dari media. Sedangkan buku Wolff dipandang sebagai pukulan kepada sistem kepemimpinan yang dibangun Trump dan timnya.

Buku karya Wolff diluncurkan pada Jumat (5/1) pagi, empat hari lebih awal dari jadwal semula. Peluncuran yang dimajukan jadwalnya ini karena Trump dan tim pengacaranya mengancam akan melakukan tuntutan secara hukum. Namun, ancaman itu malah semakin meningkatkan promosi buku tersebut.

Wolff antara lain menuliskan, Trump seperti anak-anak yang tidak disiplin yang tidak sungguh-sungguh ingin memenangkan kursi di Gedung Putih. Ia digambarkan pria yang suka makan cheeseburger di tempat tidurnya sambil menonton televisi dan menelepon kawan-kawan lamanya.

Kepada NBC News, Wolff mengatakan bahwa para staf Gedung Putih memperlakukan Trump seperti anak-anak yang selalu membutuhkan pujian. "Orang ini tidak membaca, tidak mendengarkan. Ia hanya seperti pinball, yang hanya menembak ke sana kemari," ujarnya.

Buku Wolff juga mengutip pernyataan Steve Banon, mantan ahli strateginya selama kampanye kepresidenan. Woff juga mengutip sumber-sumber lain mantan para penasihat Trump yang mempertanyakan kompetensi sang presiden.

"Menurut saya ini tulisan fiksi," kata Trump. "Saya tidak kenal orang ini," katanya tentang si penulis, Wolff.

"Menurut saya, si ceroboh Steve membawanya ke Gedung Putih sebentar dan seperti itulah. Jadi, itulah alasannya sekarang si ceroboh Steve mencari pekerjaan baru," kata Trump.

Pembicaraan tentang kesehatan mental Trump beredar beberapa bulan belakangan di berita televisi berlanggganan atau di kalangan Demokrat di Kongres. Namun, Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan bahwa topik itu tidak sopan dan menggelikan.

Trump sendiri akan menjalani pemeriksaan kesehatan yang pertama sebagai presiden pada 12 Januari di Walter Reed National Military Medical Center di Bethesda, Maryland. Pemeriksaan dilakukan setelah banyak pihak mempertanyakan kesehatannya ketika Trump terganggu ucapannya dalam pidato 7 Desember lalu.

Sementara soal buku karya Wolff, pembaca Indonesia mungkin harus lebih bersabar jika ingin memperolehnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement