Selasa 09 Jan 2018 01:40 WIB

Pakar Turki Pulihkan 452 Barang Bersejarah Umat Kristiani

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Budi Raharjo
Hagia Sopia
Foto: Dailymail
Hagia Sopia

REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL -- Para ahli dari laboratorium restorasi Kementerian Kebudayaan Turki sedang memulihkan 452 ikon gereja dari masa Byzantine abad ketujuh. Mereka juga meneliti objek-objek bersejarah dari seluruh penjuru negeri.

Termasuk benda yang tersimpan di Hagia Sophia. Tempat bersejarah ini dulunya sebuah gereja sampai Kerajaan Utsmaniyah menaklukkan Istanbul pada tahun 1453. Hagia Sophia kemudian berkembang jadi masjid.

Pada 1935, ia menjadi museum yang tetap menyimpan benda-benda bersejarah dari masa lampau. Ikon Bizantium yang sebagian besar terbuat dari kayu tersimpan di sana. Banyak benda yang menggambarkan ritual keagamaan dan cerita tentang Yesus Kristus.

Manajer laboratorium, Ali Osman Avar mengatakan mereka bekerja dengan bantuan Prof. Dr. Sema Doan, seorang sejarawan seni dari Universitas Hacettepe. "Ini adalah proyek yang sangat penting bagi kami," kata dia kepada Anadolu Agency, Ahad (7/1).

Ikon ini, tambahnya, adalah aset historis sehingga perlu dilindungi. Avar mengatakan sejauh ini 45 ikon telah berhasil dipulihkan. "Kami ingin memamerkannya di museum, yang akan dibuka setelah kami menyelesaikan restorasi," kata dia.

Dua ahli restorasi benda bersejarah asal Italia, Prof. Lorenzo Casametti dan Rafaella Greca, baru-baru ini datang ke Turki untuk memberikan materi lokakarya. Termasuk tentang bagaimana melindungi benda bersejarah tanpa mengganggu bentuk aslinya.

Greca mengatakan proyek ini sangat panjang dan memakan waktu lama. Butuh kesabaran tinggi agar benda tidak rusak. "Objek-objek ini sangat penting bagi dunia Kristiani," kata Greca.

Seorang pencari benda seni asal Turki, Glseren Dikilita juga mengunjungi Istituto Lorenzo de Medici di Florence dan National University of Arts di Bucharest sebagai bagian dari proyek tersebut.

sumber : Hurriyet Daily News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement