Selasa 09 Jan 2018 14:50 WIB

Menlu: Palestina di Jantung Politik Luar Negeri RI

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar NegeriIndonesia (Kemlu) menggelar acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri di Gedung Nusantara Kemlu, Selasa (9/1). Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno Marsudi kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyatPalestina.

Acara Pernyataan Pers Tahunan Menluini dihadiri duta besar dan perwakilan diplomasi dari berbagai negara. Dalam pidatonya, Menlu Retno menyinggung kembali misi-misi diplomatik yang telah diembannya sepanjang 2017.

Salah satunya adalah terkait keputusan Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Menurut Menlu, keputusan tersebut jelas merupakan upaya untuk mengubah statusquo internasional Yerusalem.

"Alhamdulillah dunia merespons dengan cepat. Mayoritas negara dunia masih melihat isu Yerusalem secara jernih,hal ini tercermin dari hasil voting di sidang umum PBB pada 21 Desember 2017," kata Menlu Retno.

Dalam voting tersebut, mayoritas negara anggota PBB memilih mengadopsi resolusi yang meminta AS menarik keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. "Sikap mayoritas negara anggota PBB hendaknya menjadi panduan dunia untuk menyelesaikan isu Yerusalem," ujarnya.

Menlu Retno pun menegaskan, sikap Indonesia terkait Palestina, termasuk soal status Yerusalem, sudah sangat jelas, tegas, dan konsisten, sesuai panggilan konstitusi. Sikap ini juga telah disampaikanketika dirinya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islamdi Istanbul, Turki, pada 13 Desember 2017.

Diplomasi Indonesia akan terusberjuang untuk Palestina. "Demi kemanusiaan, demi keadilan. Palestina ada dijantung politik luar negeri Indonesia," ujar Menlu Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement