Rabu 10 Jan 2018 13:31 WIB

Israel Luncurkan Serangan Udara di Dekat Damaskus

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Militer Suriah menuduh Israel meluncurkan serangkaian serangan udara yang kemudian diikuti dengan tembakan artileri ke sebuah pangkalan militer di dekat ibu kota Suriah, Damaskus.

Dilansir Aljazirah, Rabu (10/1), jet Israel menembakkan rudal ke wilayah Qutayfeh di timur laut Damaskus dari wilayah udara Lebanon pada pukul 02:40 pagi waktu setempat. Tentara Suriah melakukan pembalasan dan menyerang salah satu pesawat tersebut.

Monitor perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan serangan udara tersebut menargetkan tentara Suriah dan markas senjata Hizbullah yang memicu ledakan dan kebakaran yang berurutan sehingga menyebabkan kerusakan material.

Setelah serangan udara, Israel juga meluncurkan roket dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki, namun militer Suriah mencegatnya. Tuduhan militer Suriah ini tidak dibantah oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ditanya oleh wartawan kemudian pada Selasa.

Netanyahu mengatakan Israel siap menghentikan penyaluran senjata untuk kelompok bersenjata Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, yang telah mendukung pemerintah Suriah dalam perang saudara selama hampir tujuh tahun dengan pasukan pemberontak.

"Kami memiliki kebijakan jangka panjang untuk mencegah pengalihan senjata yang mengubah permainan Hizbullah di wilayah Suriah," kata Netanyahu dikutip oleh Times of Israel.

Laporan tersebut mengatakan militer Israel tidak akan berkomentar mengenai dugaan serangan tersebut. Suriah menulis sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB yang menuntut agar mengutuk serangan lintas batas Israel. Kementerian luar negeri Suriah juga menuduh Israel meluncurkan serangan tersebut untuk mendukung pejuang oposisi.

"Serangan Israel yang berulang terhadap Suriah tidak akan berhasil dalam melindungi organisasi teroris, yang merupakan mitra dan proxy Israel," ujar pernyataan Kemenlu Suriah.

Dikatakan Israel membantu Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) dan Jabhat Fateh al-Sham, mantan afiliasi Alqaidah. "Pemerintah Suriah sekali lagi memperingatkan Israel akan dampak serius serangannya terhadap Suriah dan dukungannya terhadap organisasi teroris bersenjata," kata kementerian tersebut.

Sementara itu, SANA melaporkan serangan pemberontakan menewaskan lima orang dan melukai 30 lainnya pada Selasa. Sebanyak 15 peluru artileri menyerang lingkungan pusat, yang sebagian besar berpenduduk Kristen di Bab Touma. Damaskus telah ditargetkan dalam beberapa pekan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement