Rabu 10 Jan 2018 13:54 WIB

Ketatnya Penjagaan Kebun Ganja Berlisensi Pertama Queensland

Gerbang pagar yang tinggi dengan kawat berduri di puncaknya mengelilingi kompleks kebun ganja obat berlisensi Medifarm di wilayah Sunshine Coast, Australia.
Foto: ABC
Gerbang pagar yang tinggi dengan kawat berduri di puncaknya mengelilingi kompleks kebun ganja obat berlisensi Medifarm di wilayah Sunshine Coast, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Suasana rahasia begitu terasa dalam sebuah kunjungan media ke kebun ganja berlisensi pertama di negara bagian Queensland, Australia yang hampir selesai, yakni di wilayah Sunshine Coast. Tanaman ‘induk’ ganja obat pertama diperkirakan akan diimpor dari Israel dalam waktu satu bulan, dengan pengolahan dijadwalkan dimulai dalam paruh pertama tahun ini untuk memasok 5.000 pasien Australia.

Wartawan yang ikut dalam kunjungan diwajibkan menandatangani perjanjian kerahasiaan, berjanji tidak mengungkapkan lokasi dari fasilitas senilai multi juta dolar ini, sebelum direktur Medifarm Adam Benjamin memimpin tur ke fasilitas berkeamanan tinggi tersebut. Di ujung jalan pedesaan, pagar berkeamanan tinggi yang dilapisi kawat berduri dikelilingi sebuah rumah kaca besar yang tak boleh dimasuki wartawan.

"Saya kira, salah satu alasannya yakni otoritas perizinan, yakni Kantor Pengendalian Obat-obatan melalui departemen kesehatan federal, menyukai apa yang kami ajukan dan memberi kami lisensi adalah segalanya," kata Benjamin.

"Otoritas perizinan memiliki hak mengetuk pintu kami setiap saat sepanjang hari semau mereka lalu masuk dan memeriksa, dan uangnya berhenti bersama kami."

Adam Benjamin dan Ted O’Brien di depan salah satu Gudang di mana ganja obat akan disimpan.
Adam Benjamin dan Ted O’Brien di depan salah satu Gudang di mana ganja obat akan disimpan.

ABC Rural: Jennifer Nichols

Pemindaian biometrik untuk pekerja

Ketika para pekerja tiba di kompleks Medifarm, mereka akan dikenali dengan pemindaian sidik jari, dan masuk melalui pintu putar baja. "Mereka berganti pakaian. Mereka kemudian pergi ke bagian terpisah, yang semuanya dikendalikan oleh pemindaian sidik jari biometrik untuk akses," kata Benjamin.

Anggota Parlemen Australia untuk wilayah Fairfax, Ted O'Brien, mengatakan bahwa kontrol ketat terhadap rantai pasokan akan sangat penting bagi harapan Pemerintah untuk menjadikan Australia sebagai pemain dunia nomor satu dalam ganja obat.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, mengumumkan perubahan peraturan yang memungkinkan ekspor ganja obat, memanfaatkan apa yang diperkirakan Pemerintah sebagai industri bernilai 70 miliar dolar AS (atau setara Rp 700 triliun) pada 2025.

"Kami perlu mendapatkan persetujuan. Badan Pengawas Narkotika Global telah memberi persetujuan pada kerangka yang diadopsi di Australia," kata O'Brien.

"Itu hanya bisa bertahan jika kami memiliki sejumlah pemain yang memproduksi produk ini, melakukan apa yang Medifarm lakukan. Ini tentang membangun industri baru dan karena itu sangat penting agar perusahaan ini dan orang lain mematuhinya.”

"Banyak negara yang saat ini aktif sedang menjajaki peluang impor tapi juga mengekspor sendiri, Ada banyak negara bagian, terutama di AS yang sangat aktif. Kanada mulai ikut meramaikan."

Para pekerja harus memindai sidik jari sebelum dibolehkan masuk ke pintu pagar menuju fasilitas Medifarm.
Para pekerja harus memindai sidik jari sebelum dibolehkan masuk ke pintu pagar menuju fasilitas Medifarm.

ABC Rural: Jennifer Nichols

Jenis berbeda untuk kondisi berbeda

Medifarm adalah satu dari hanya empat perkebunan ganja berlisensi yang mendapatkan persetujuan di Australia. Perusahaan ini memiliki kemitraan kekayaan intelektual eksklusif internasional dengan perusahaan yang berbasis di Israel, yakni Tikun Olam yang mempelopori produksi dunia 12 tahun lalu.

Jenis yang berbeda ditumbuhkan untuk mengobati kondisi medis yang berbeda."Sembilan puluh lima persen obat yang kami hasilkan tidak memiliki bahan psikoaktif, jadi walaupun ada tindakan pengamanan, kami tak membicarakan tentang apa yang biasanya orang ambil dan coba serta konsumsi," kata Benjamin.

Delapan obat farmasi yang dijadwalkan telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Australia untuk mengobati sejumlah kondisi termasuk rasa sakit terkait kanker, mual dan muntah, sclerosis ganda dan epilepsi, serta untuk perawatan paliatif.

Pekerjaan terus berlanjut di salah satu ruangan di fasilitas Medifarm.
Pekerjaan terus berlanjut di salah satu ruangan di fasilitas Medifarm.

ABC Rural: Jennifer Nichols

Tapi keputusan akhirnya tetap berada pada dokter yang meresepkan perawatan kontroversial tersebut. "Semuanya akan diuji kualitasnya. Kami kemudian akan memvalidasi di luar fasilitas ini yakni di Universitas Sunshine Coast," kata Benjamin.

Direktur Medifarm, Adam Benjamin, di luar pagar berduri yang melindungi rumah kaca.
Direktur Medifarm, Adam Benjamin, di luar pagar berduri yang melindungi rumah kaca.

ABC Rural: Jennifer Nichols

Dua gudang baja besar telah ditambahkan ke fasilitas ini. Salah satunya akan digunakan untuk menyimpan produk mentah kering yang telah dipanen. "Ini adalah pintu baja yang sangat berat, dan kemudian saat dibutuhkan untuk tujuan ekstraksi, ganja masuk ke laboratorium, diubah menjadi minyak, diuji dan kemudian semua produk jadi masuk ke pintu lemari besi kedua," kata Benjamin.

"Ini terbukti tahan api dengan peluang 90-90, yang berarti Anda bisa mengalami kebakaran yang menyala-nyala di luar dan tak ada produk apa pun di dalam yang akan tersentuh selama paling tidak 90 menit, yang jelas itu memberi Anda lebih dari cukup waktu untuk mengerjakan sesuatu jika sesuatu mungkin terjadi.”

"Bukan hanya keamanan perimeter, tapi juga keselamatan dan keamanan di dalam fasilitas sangat penting."

Medifarm mengatakan, keamanan sangat penting untuk fasilitas rahasia mereka di Sunshine Coast.
Medifarm mengatakan, keamanan sangat penting untuk fasilitas rahasia mereka di Sunshine Coast.

ABC Rural: Jennifer Nichols

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/ketatnya-penjagaan-di-kebun-ganja-obat-berlisensi-pertama-di-qu/9315132
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement