Rabu 10 Jan 2018 16:43 WIB

Malaysia dan Perusahaan AS Setujui Upaya Baru Cari MH370

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Pencarian ekstensif gagal untuk menemukan bangkai pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang.
Foto: Reuters/Andrew Winning
Pencarian ekstensif gagal untuk menemukan bangkai pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia dan perusahaan Ocean Infinity yang berbasis di Houston, AS, telah menyetujui upaya baru pencarian puing pesawat Malaysia Airlines MH370. Pencarian ini kembali dilakukan setelah pesawat lenyap selama hampir empat tahun, sehingga menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.

"Penawaran Ocean Infinity ini didasarkan pada 'tidak ada penemuan, tidak ada bayaran'," ujar Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai, yang berarti pembayaran akan dilakukan hanya jika perusahaan itu menemukan puing-puing pesawat.

"Itu berarti mereka bersedia mencari di daerah seluas 25 ribu kilometer persegi yang direkomendasikan oleh kelompok ahli di dekat perairan Australia. Namun, saya tidak ingin terlalu berharap," tambah dia, dikutip Sydney Morning Herald.

Dia menegaskan, pemerintah Malaysia akan tetap berkomitmen untuk terus melakukan pencarian. Meski demikian, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Ocean Infinity telah mengirim sebuah kapal pencari untuk mencari puing-puing pesawat di Samudera Hindia. Pesawat MH370 diketahui lenyap pada 8 Maret 2014, dalam sebuah penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan membawa 227 penumpang dan 12 awak.

Ocean Infinity mengatakan dalam sebuah pernyataan, kapal pencari Seabed Constructor, yang meninggalkan pelabuhan Durban di Afrika Selatan pada Selasa (8/1) akan memanfaatkan cuaca yang menguntungkan untuk bergerak menuju zona pencarian.

Dalam pencarian awal, mereka akan melakukan pencarian di permukaan laut selama 52 hari, yang mencakup area seluas beberapa juta kilometer persegi di Samudera Hindia di sebelah barat Australia. Kemudian mereka akan melakukan pencarian bawah laut dengan memetakan 710 ribu kilometer persegi dasar laut pada kedalaman hingga 6.000 meter.

Meskipun ada metode lain seperti menggunakan citra satelit dan menyelidiki puing-puing pesawat yang terdampar ke darat di pulau-pulau di Samudra Hindia timur dan pantai timur Afrika, pencarian MH370 selama 1.046 hari telah resmi dihentikan pada 17 Januari 2017.

Pemerintah Malaysia, Cina, dan Australia telah menghentikan pencarian yang telah dilakukan selama hampir tiga tahun. Laporan akhir Biro Keselamatan Penerbangan Australia mengenai pencarian tersebut menunjukkan, pihak berwenang tidak mendapatkan informasi apapun mengenai lokasi dan alasan hilangnya pesawat jenis Boeing 777 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement