Rabu 10 Jan 2018 17:20 WIB

PBB Minta Israel tak Deportasi Imigran Afrika

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
demonstrasi imigran afrika di Israel
Foto: reuters.com
demonstrasi imigran afrika di Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), pada Selasa (9/1), mendesak Israel menghentikan rencananya mendeportasi puluhan ribu imigran Afrika ke negara asalnya. UNHCR meminta Israel memikirkan solusi alternatif selain melakukan deportasi.

"UNHCR sekali lagi meminta Israel menghentikan kebijakannya untuk merelokasi warga Eritera dan Sudan ke sub-Sahara Afrika," ungkap jurubicara UNHCR William Spindler kepada awak media di Jenewa, Swiss, sepertidikutip laman Asharq Al-Awsat.

Menurut Spindler, program Israel yang ingin mendeportasi puluhan ribu imigran Afrika di negaranya tidak koheren. "Dan ini telahdilaksanakan secara tidak transparan," katanya menegaskan.

Ia mengimbau Israel mengkaji kembali rencana kebijakannya terkait relokasi imigran Afrika. Spindler pun mengatakan PBB siapuntuk membantu melaksanakan relokasi formal melalui jalur resmi.

Spindler mengatakan, terdapat sekitar 27 ribu warga Eritrea dan 7.700 warga Sudan yang tinggal di Israel. Walaupun otoritas berwenangIsrael mengatakan mereka hanya memberikan suaka kepada 11 orang di antaranya sejak 2009.

Pekan lalu, Israel mengatakan akan mendeportasi imigran Afrika karena dianggap ilegal. Mereka akan diberi uang 3.500 dolarAS dan tiket pesawat untuk hengkang dari negara tersebut. Jika hal ini ditolak,otoritas Israel mengancam akan menangkap dan memenjarakan mereka.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement