REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ekuador telah memberikan kewarganegaraan kepada pendiri Wikileaks berkebangsaan Australia, Julian Assange.
Kewarganegaraan Ekuador Bagi Assange:
Assange sudah mendekam lebih dari lima tahun dibawah suaka kedutaan Ekuador di London, Inggris, seperti yang dikatakan pejabat Ekuador. Menteri Luar Negeri Ekuador Maria Fernanda Espinosa mengatakan Ekuador menyetujui permintaan naturalisasi Assange pada bulan Desember. Dan mereka terus mencari resolusi jangka panjang untuk situasi yang telah menyulitkan posisi Ekuador sejak tahun 2012.
"Naturalisasi adalah memberikan perlindungan tambahan kepada pencari suaka," kata Menlu Espinosa.
Ekuador memberi suaka kepada Assange setelah ia mencari perlindungan di kedutaan untuk menghindari ekstradisi ke Swedia untuk penyelidikan atas tuduhan terkait kejahatan seksual. Swedia mencabut tuduhan, namun Assange tetap berada di kedutaan Ekuador di Inggris karena kemungkinan ia ditangkap akibat melanggar persyaratan jaminan.
Ia juga khawatir atas permintaan Amerika Serikat mengekstradisi dirinya setelah membocorkan dokumen-dokumen negara milik Amerika Serikat. Asange yang lahir di Australia mengunggah foto dirinya di Instagram, Rabu (10/01), dengan mengenakan seragam tim sepak bola nasional Ekuador dan namanya kini sekarang sudah ada dalam pencatatan nasional negara tersebut.
Tapi, status kewarganegaraan baru tampaknya hanya akan sedikit mengubah Assange. Ia masih perlu memberi tahu pihak berwenang Inggris soal aktivitasnya di luar kedutaan.
Menlu Espinosa mengatakan Ekuador sebelumnya berupaya membuat Assange sebagai anggota tim diplomatiknya, yang mana akan memberinya hak tambahan di bawah Konvensi Wina soal Hubungan Diplomatik, diantaranya diberikan kekebalan hukum khusus serta bisa terus menikmati suaka dan perlindungan diplomatik.
Dirangkum dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.
AP