Ahad 14 Jan 2018 05:54 WIB

Warga Afsel Jarah Toko Produsen H&M Akibat Iklan Rasis

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi Afsel.
Foto: afp
Polisi Afsel.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Warga Afrika Selatan (Afsel) menjarah toko produsen fashion H&M. Penjarahan dilakukan lantaran mereka kesal dan tersinggung atas iklan produk berbau rasisme yang diluncurkan penghasil pakaian asal Swedia tersebut.

Massa yang berasal dari kelompok sayap kiri, Economic Freedom Fighters (EFF) menjarah enam toko yang berlokasi di provinsi Gauteng. Massa juga memporak-prandakan serta melempar beberapa pakaian yang ada di toko yang berada di lokasi pusat perekonomian Johanesburg itu.

Seperti dilaporkan Reuters, Ahad (14/1) kepolisian terpaksa menembakan peluru karet guna membubarkan massa. Meski demikian, aparat hanya memantau dan belum melakukan penangkapan atau menetapkan tersangka atas kasus tersebut.

Awal pekan ini, H&M mengeluarkan iklan yang melibatkan seorang anak berkulit gelap. Anak tersebut lantas dipakaikan baju dengan slogan bertuliskan 'monyet paling keren di hutan'.

H&M juga sudah meminta maaf atas iklan yang menuai kritik secara luas. Permintaan maaf disampaikan melalui situs lokal resmi milik H&M yang berada di Afsel.

"Posisinya sangat mudah, kami mengerti yang kmai lakukan itu salah dan kami sangat menyesal atas hal tersebut," tulis manajemen H&M. Mereka juga telah menarik segala bentuk iklan tersebut dari kegiatan marketingnya.

Meski demikian, permohonan maaf tersebut dirasa sudah terlambat dilakukan oleh pengelola. Juru Bicara EFF Mbuyiseni Ndlozi mengatakan, waktu meminta maaf atas sesuatu yang rasis telah berakhir. Massa, dia melanjutkan, menuntut konsekuensi dari tindak rasisme yang telah dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement