REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Para petinggi Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) berjanji akan memperbaiki perjanjian koalisi yang telah mereka sepakati bersama pengusung Kanselir Angela Merkel, Kubu Konservatif. SPD tengah berusaha menyolidkan internal mereka di tengah ancaman anggota yang enggan mempebarui kesepakatan bersama Merkel.
SPD harus memastikan kesepakatan internal mereka bulat sebelum rapat kongkres pada 21 Januari mendatang. Setelah itu, barulah mereka bisa maju ke negosiasi formal, demikian dilansir //Reuters//, Ahad (14/1).
''Negosiasi adalah bola yang berbeda dengan dengar pendapat internal. Kami akan berusaha lebih sukses dalam negosiasi koalisi nanti,'' kata Deputi Kepala SPD, Malu Dreyer.
Dalam jajak pendapat pada Jumat (12/1) dan dipublikasikan pada Ahad (14/1) terlihat, warga Jerman menyambut baik koalisi kubu Konservatif dengan SPD setelah perundingan antara kubu Konservatif dan dua partai lain gagal pada November 2017 lalu.
Survei yang diolah Emnid untuk surat kabar Bild am Sonntag ini menunjukkan, 60 persen warga Jerman yakin anggota SPD di Kongres akan merestui negosiasi koalisi ini dan hanya 30 persen yang akan menolak. Anggota elit SPD sendiri masih limbung setelah SPD memperoleh hasil buruk dalam pemilihan umum Jerman pada September 2017 mendatang, hasil terburuk sejak 1933. Mereka yakin, rencana koalisi ini akan cenderung mendapat penolakan kubu sayap kiri.
Sementara pemimpin-pemimpin partai lainnya masih harus membujuk anggota mereka di Kongres untuk memberikan restu koalisi ini ketimbang bersikukuh dengan bayangan koalisi besar seperti pada 2013-2017.
Usulan koalisi yang dimuat dalam laporan sebanyak 28 halaman itu juga memuat beberapa poin kesepakatan seperti penguatan posisi Uni Eropa, mendukung para pengungsi, pembenahan pajak dan pensiun, serta menambah jumlah tenaga kesehatan.
Usulan kenaikan pajak untuk orang kaya serta pembetukan paritas layanan kesehatan pemerintah dan swasta, hilang dari draf lapora rencana koalisi itu.
''Rapat internal ini hanya meletakkan sebuah fondasi bersama, tidak kurang, tidak lebih,'' kata pejabat senior SPD, Thorsten Schaefer-Guembel.