REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengunjungi pusat kegiatan Yahudi yang sempat jadi target kerusuhan 2008 di Mumbai, India. Sebelum bertemu perwakilan 4.500 orang Yahudi di Mumbai, Netanyahu dijadwalkan menghadiri pembicaraan perdagangan di New Delhi dan mengunjungi Taj Mahal di Agra.
Mendengar kabar itu, jemaat sinagog Magen David di Mumbai menyambut antusias mengingat ini adalah kunjungan pertama petinggi Israel setelah 15 tahun. ''Ini kabar baik. Kami beruntung bisa bertemu Perdana Menteri,'' kata jemaat sinagog Magen David, Joel Gershon Awaskar dilansir AFP, Ahad (14/1).
Netanyahu akan jadi Perdana Menteri Israel ke dua yang mengunjungi India setelah Ariel Sharon berkunjung ke sana pada 2003 lalu. Ini adalah kunjungan balasan setelah enam bulan lalu Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengungjungi Israel.
Ketua Asosiasi Yahudi India, Jonathan Solomon, hubungan hangat dan kunjungan resiprokal kedua kepala negara ini merupakan hal yang amat penting bagi komunitas Yahudi di India. ''Makin erat hubungan kedua negara, makin dekat rasanya komunitas Yahudi India ke Israel. Kami merasa diakui dan aman,'' kata Solomon.
Yang amat diinginkan komunitas Yahudi di India sebenarnya bukan hanya pengakuan. Meski para sejarawan yakin orang Yahudi pertama kali datang ke India sekitar 2.000 tahun lalu, keturunan mereka saat ini di India tidak banyak dikenali karena kecilnya jumlah mereka dibanding komunitas Hindu, Muslim, Sikh, Kristen, Budhha, Jain, dan Zoroastrian. Komunitas Yahudi juga belum diakui sebagai kelompok agama oleh Pemerintah India.